Showing posts with label Religi dan okultisme. Show all posts
Showing posts with label Religi dan okultisme. Show all posts

Tuesday, October 18, 2016


Adonis (Bahasa Yunani Άδωνης, juga: Άδωνις) sosok suci surgawi berasal dari tradisi Semitik Barat, dimana dia merupakan tokoh utama dalam beragam kultus dan ritual pemujaan Agama Misteri. Sosok dan tradisi pemujaan Adonis ini masuk kedalam tradisi dan agama Yunani pada periode Helenistik. Gambaran sosok Adonisi diyakini dipengaruhi  oleh sosok dewa Osiris Mesir, Tammuz dan Baal Hadan Kanaan, Atunis Etruks, Atiis Phyrgia, yang kesemuanya merupakan dewa kebangkitan dan kesuburan.
Dalam tradisi Mediterania termasuk Yunani, Adonis dipuja sebagai dewa kemudaan yang selalu mengalami siklus kematian dan kebangkitan sepanjang tahun. Kultus pemujaan Adonis umumnya diikuti oleh kaum wanita: kultus kematian Adonis yang diperingati dengan ratapan kematiannya oleh para wanita berkembang pesat di wilayah Lesbos dan beragam wilayah Mediterannia lain hingga Alexandria, sekitar tahun 600 SM, sebagaimana tertera dalam Puisi Sappho, salah seorang penyair terkenal periode Yunani Klasik berasal dari wilayah tersebut. Berikut merupakan ratapan Adonis yang digunakan dalam kultus pemujaannya. 
 
RATAPAN UNTUK ADONIS

 Malang sungguh, malang sungguh Adonis, dia telah tiada, Adonis si tampan kini telah direnggut maut, hilang sudah Adonis rupawan, Dewi Cinta ikutlah denganku meratapinya. Tanggalkan jubah merahmu, wahai Cypris [Aphrodite], bangunlah dari tidurmu, wahai engkau yang kini lara, kenakan gaun hitammu dan tepuklah dadamu meratapinya, katakan pada mereka, ‘Dia telah tiada, Adonis rupawan telah tiada!
Malang sungguh, malang sungguh Adonis, Dewi Cinta ikut meratapi kematiannya!
Di bawah bukit terbaring tak berdaya Adonis sang rupawan dengan pahanya terluka ditikam taring babi hutan. Duka menyelimuti Cypris saat nafas terakhir berhembus dari hidup Adonis.
Malang sungguh, malang sungguh Adonis, Dewi Cinta ikut meratapi kematiannya!
Darah hitam menetes di pahanya yang bak salju, matanya sayu dan sendu, rona merah bibirnya perlahan memucat, dan dari pucat bibir itu dia berikan kecupan terakhirnya, kecupan terakhir dikenang Cypris untuk selamanya.
Malang sungguh, malang sungguh Adonis, Dewi Cinta ikut meratapi kematiannya!
Sungguh dalam tikaman luka di paha Adonis, namun lebih dalam lagi luka menganga di hati Cytherea [Aphrodite].  Gonggongan anjing hutan meratapi kepergiannya, raungan nimfa hutan membahana rimba menangisinya; namun Aphrodite dengan rambut tergerai masai menapak jalan rimba tak tentu arah,--remuk, kusut, bertelanjang kaki, hingga deduri menusuki telapak kaki menyemburatkan darah surgawinya. Melengking ia meraung tersedan menelusuri pekat hutan, meratapi kekasihnya dari Asyur, memanggil-manggil namanya yang kini telah tiada. Dari pusar sang dewa tampan menyembur darah hitam, dadanya merah bermandi darah dan di bawah pembaringannya tanah putih kini menjingga darah.
Malang sungguh, malang sungguh nasibmu Cythera, Dewi Cinta ikut meratap!
Kekasih rupawannya kini telah tiadanya, dan dengannya lenyap segala keindahan. Jelita nian sang dewi saat bersama kekasihnya, namun kecantikannya ikut lenyap bersama kematian Adonis! Malang sungguh nasibmu Cypris, bukit-bukit saling berbisik pohon cemara memberi jawab, Malang sungguh Adonis. Aliran sungai turut menangisi duka Aphrodite, dan telaga ikut meratapi kematian Adonis di puncak gunung-gunung. Bunga-bunga merona merah menyemburatkan duka.
Malang sungguh, malang sungguh nasibmu Cythera, Adonis rupawan telah tiada!
Echo menangis menggemakan ratapannya , Adonis rupawan telah tiada. Siapa kini yang akan meratapkan duka asmara Cypris? Duka kala dia menatap kekasihnya terbaring tak berdaya, kala dia menampak luka menganga Adonis, kala dia menyaksikan semburan darah merah memandikan paha letihnya seraya dia memeluk sang kekasih berujar tersedan, ‘tetaplah bersamaku Adonis, Adonis yang malang tetaplah bersamaku, untuk terakhir kalinya aku menatapmu, terakhir kalinya aku mengecup bibirmu. Bangunlah, Adonis, dan beri aku ciuman terakhirmu! Beri aku ciuman abadi dari relung jiwamu ke relung jiwaku, hingga menghisap abis racun cintamu yang manis dan mereguk seluruh cinta kasihmu. Ciuman ini akan aku kenang selamanya begitupun dengan dirimu, Adonis, sebab kini celaka sungguh diriku kau pergi meninggalkanku, pergi jauh, menuju Acheron (dunia bawah), raja yang kejam angkuh, sementara aku remuk menjalani hidup, sebab aku tak dapat mengikutimu karena keabadian wujud surgawiku! Pesephone (dewi penguasa dunia bawah), ku berikan padamu kekasihku, junjungaku, sebab kau lebih tangguh dariku, sehingga keindahan fana pada akhirnya bermuara pada dirimu. Aku merapati celaka nasib, duka tak terobati, aku meratapi Adonisku, kini meninggalkanku, dan tak berujung lara ini bagi diriku.
'You die, O thrice-desired, and my desire has flown away as a dream. No, widowed is Cytherea, and idle are the Loves along the halls! With you has the girdle of my beauty perished. For why, ah overbold, did you follow the chase, and being so fair, why were you thus overhardy to fight with beasts?'
‘Kau pergi selamanya, wahai hasrat kesayanganku, dan hasratku kini telah lenyap bersama mimpi. Tak berkekasih kini dirimu Cytherea, dan sia-sialah cinta! Bersamamu keindahan dunia telah lenyap. Namun kenapa , wahai sang takabur, kau kejar dan kau lawan binatang bengis itu?’
Malang sungguh, malang sungguh nasibmu Cythera, Adonis rupawan telah tiada!
Mengalir air mata Paphia [Aphrodite] mengiringi setiap tetesan darah Adonis, airmata dan darah yang berubah menjadi bunga. Darah yang menumbuhkan bunga mawar air mata yang menumbuhkan dandelion.
Malang sungguh, malang sungguh nasibmu Cythera, Adonis rupawan telah tiada!
Berhentilah meratapi kekasihmu dalam pekat hutan duhai Cypris. Peraduan ini bukan untuknya, guguran daun sepi tak pantas baginya! rebahkan ia di pembaringanmu—Adonis yang telah tiada. Bahkan kematianpun tak mampu hapuskan kerupawanannya. Baringkan dia dalam tidur lelap diatas alas pembaringan, yang dulu bersamanya telah engkau nikmati malam-malam dingin di atas ranjang emas. Taburkan bunga-bunga diatasnya: semua telah lenyap bersamanya tataplah pucat kelopak bunga. Lumuri tubuhnya dengan minyak dari Syria, baluri dia dengan mirah. Semua wewangian kini lenyap, tak ada weangian untuk Adonis.
Tidur lelap Adonis rupawan mengenakan jubah jingga, di sampingnya sang dewi cinta menangis, meratap tersedan, menyanggul rambut Adonis. Seseorang didekat anak panahnya, yang lain melenturkan busurnya, memasangkan sandal Adonis, meletakkan tabung panahnya yang pecah, membasuh lukanya(.????)
Malang sungguh, malang sungguh nasibmu Cythera, Adonis rupawan telah tiada!
Semua pelita dan obor telah dikeringkan Hymenaeus (dewa rumah tangga), telah terserak mahkota pengantin, tiada lagi Hymen, Hymen kini bukan menjadi kidung kita melainkan  nyanyian pilu ratap.
Malang sungguh, malang sungguh Adonis Graces kini tidak melantunkan lagu perkawinan, namun meratapi kepergian Putera Cinyras. Adonis rupawan telah tiada.
Malang sungguh, malang sungguh Adonis, lengkingan tangis para Muse, mengacuhkan Paeon, meratapi Adonis dan nyanyian pilu mereka lantunkan untuknya.
Hentikan tangismu Cythera, dari ratapanmu, hentikan lara pilumu. Sebab kau harus meratap lagi, menangisnya setahun lagi.

Monday, October 17, 2016

HESTIA

Hestia adalah salah seorang anak yang ditelan oleh ayahnya, Kronos. Ketika Kronos memuntahkan kembali semua anaknya akibat ramuan Zeus, Hestia adalah yang terakhir dikeluarkan. Dengan demikian dia adalah anak pertama (dari Rhea) sekaligus anak terakhir (dari Kronos). Setelah perang Titanomakhia, Hestia menyatakan pada saudara-saudaranya bahwa dia ingin selalu menjadi perawan. Menolak permintaan jodoh Poseidon dan Apollo, Hestia lalu bersumpah di atas kepala Zeus bahwa dia tidak akan terikat pernikahan dan tidak akan tersentuh hasrat cinta dan seksual; karena ini, Hestia menjadi antitesis Aphrodite setelah menolak nilai cinta. Hestia dikenal karena kebaikan dan kerendahan hatinya. Dia jarang ikut campur dengan prosesi pembicaraan dengan para dewa Olimpus lainnya, apalagi dengan urusan-urusan mereka; ini diinterpretasikan oleh Walter Burkert karena sebagai "perapian", Hestia tidak dapat dipindahkan. Saat terjadi krisis pengangkatan anak Zeus dengan seorang manusia bernama Semele, Dionysus, menjadi dewa Olimpia sementara jumlah singgasananya sudah penuh, Hestia dengan ikhlas merelekan takhtanya untuk Dionysus. Karena ini, Hestia secara teknis bukanlah bagian dari Dewa-Dewi Olimpus, namun dia masih memegang posisi yang sama dengan mereka. Menurut kaum Fasti, penyair Ovid menulis bahwa Hestia pernah hampir diperkosa oleh Priapos, putra Dionisos dan Afrodit. Suatu hari Hestia dan para dewa tertidur setelah makan bersama. Priapos mengendap-endap mendekati Hestia. Hestia terbangun dan melihat bahwa Priapos hampir menindihnya. Hestia menjerit sangat keras dan Priapos pun ketakutan.
DAFNE

Apollo dalah dewa musik dan matahari sementara Dafne adalah putri dari dewa sungai Peneus. Percintaan keduanya bukanlah sesuatu yang tidak disengaja namun melainkan ulah dari dewa Cupid/Eros, anak dari dewi Afrodit (mitologi Romawi: Venus). Eros tersinggung atas kesombongan Apollo sehingga Eros berkata, "Apollo, panahmu dapat menghancurkan semua yang ada di dunia, sedangkan panahku dapat menghancurkanmu!" Eros mengambil 2 anak panah yang berbeda, anak panah emas yang tajam (anak panah rasa cinta) ditembakkan tepat di jantung Apollo, sedangkan anak panah lainnya yaitu anak panah timah yang tumpul (anak panah kebencian) ditembakkan ke arah Dafne. Akibatnya Apollo menjadi sangat mencintai Dafne sedangkan Dafne menjadi sangat membenci Apollo, dan dimulailah kejar-mengejar antara Apollo dan Dafne. Dafne lari sampai ke ujung dunia dan Apollo pun mengejar Dafne sampai ke ujung dunia. Sampai akhirnya Dafne menyerah karena kehabisan tenaga dan meminta pada ayahnya sang dewa sungai Peneus untuk mengubah dirinya menjadi pohon. Peneus pun mengabulkan permintaan anaknya dan diubahnyalah Dafne menjadi pohon salam. Pada saat melihat kejadian itu Apollo berkata, "Karena kau tidak dapat menjadi istriku", katanya, “kau tetap akan menjadi pohonku. Aku akan mengenakan kau sebagai mahkotaku. Dan seperti keabadianku, kau akan selalu hijau, dan daun-daunmu tidak akan gugur". Oleh mulai saat itu Apollo pun mengenakan mahkota yang terbuat dari daun salam dan karena kejadian ini pun maka daun salam tidak bisa layu.
AITHOUSA  

(Aethusa) Nimfa dari Boitoia kekasih Apollo, dari Nimfa ini dia memiliki putera Eleuther. 

KHRYSOTHEMIS 

(Chrysothemis) Nimfa dan ratu Bubastis Karia (Asia Kecil), isteri dari Raja Staphylos. Dia berselingkuh dengan dewa Apollo, dari perselingkuhan mereka ini lahir puteri mereka Parthenos.
KORYKIA  

Nimfa sungai dari Phokis dari kekasihnya, Apollo memiliki putera Lyrokas.

KYRENE 

Nimfa atau puteri kerajaan Lapith di Thessalia. Dia digoda oleh Apollo ketika berburu. Darinya, Apollo memiliki dua putera, Aristaios dan Idmon.
MELIA 

Dalam mitologi Yunani, Meliai (bahasa Yunani: Μελίαι atau Μελιάδες) adalah para nimfa pohon abu. Mereka tercipta bersama Erinyes dan para Gigant dari tetesan darah yang tumpah ketika Kronos mengebiri Uranus. Dari pobon abu muncullah ras manusia pada zaman perunggu, ras yang gemar berperang hingga akhirnya dimusnahkan oleh Zeus dengan banjir besar. Melia adalah salah satu Meliai. Dia adalah putri Okeanos. Dari hubungannya dengan Inakhos, adiknya yang seorang dewa sungai, ia menjadi ibu dari Io, Foroneus dan Aigialios atau Fegeus. Dalam cerita lain, dia adalah ibu dari Amikos oleh Poseidon. Cerita lain mengatakan, Melia diculik oleh Apollo dari rumah ayahnya di Thebes. Saudaranya, Kaanthos diutus untuk menyelamatkan Melia. Kaanthos membakar dan menghancurkan kuil Apollo membuat Apollo marah dan membunuhnya. Dari hubungannya dengan Apollo, Melia melahirkan dua orang putera : Teneros dan Ismenos.
OTHREIS 

Nimfa Gunung Othrys darinya Apollo mempunya putera Phagros.

OUREA

 (Urea) Nimfa Laut di Troy, puteri dari Poseidon. Apollo jatuh cinta padanya pada masa pembangunan tembok Troy. Ia melahirkan putera Ileus untuk Apollo.

SINOPE  

Nimfa Sungai dari Sikyonia yang dilarikan oleh Apollo ke Pantai Laut Hitam di Assyria. Menurut beberapa sumber, ia menipu Apollo dengan menjanjikannya akan memberikan keperawanannya kepada dewa tersebut. .

STILBE 

Nimfa sungai dari Thessaloa darinya lahir putera Apollo Lapithes dan Kentauros. 

AKALLE

Puteri kerajaan Kreta kekasih Apollo. Darinya lahir putera Apollo Amphithemis.

AMPHISSA

Puteri kerajaan Drypoia. Dia digoda oleh Apollo dengan menyamar menjadi seorang pengembala. Putera mereka adalah Agreus, Raja Euboia.
KASSANDRA 

Dalam mitologi Yunani, Kassandra (Yunani kuno Κασσάνδρα, atau Κασάνδρα, Κεσάνδρα, Κατάνδρα, atau Aleksandra) adalah putri Raja Priamos dan Ratu Hekabe di Troya. Dia sangat cantik sehingga Apollo jatuh cinta padanya dan menghadiahkannya kemampuan meramal. Dalam versi lainnya, Kassandra bermalam di kuil Apollo, dan seekor ular kuil menjilat telinganya sehingga dia dapat mendengar masa depan. Akan tetapi Kassandra tidak mau menjadi kekasih Apollo sehingga dia dikutuk bahwa ramalannya tidak akan pernah dipercayai oleh orang lain. Kassandra muncul dalam Siklus Epik dan drama tragedi.
KHIONE

Apollo dan Hermes jatuh cinta pada Khiones, putri Daidalion. Suatu ketika, Hermes memperkosa Khione pada siang hari, sedangkan pada malam harinya giliran Apollo yang memperkosa Khione. Khione melahirkan sepasang anak kembar, yaitu Autolikos (pencuri) putra Hermes dan Filamon (penyair) putra Apollo.
MARPESSA

Seorang manusia bernama Idas sudah hendak menikahi Marpessa, namun Apollo menculik sang gadis. Idas tidak gentar terhadap Apollo dan berusaha mengejar sang dewa untuk mendapatkan kembali pasangannya. Zeus mencegah kedua saingan itu bentrok, dan meminta sang gadis untuk memilih satu di antara mereka. Marpess memilih Idas
KORONIS

Puteri kerajaan Oikhalia di Thessalia dan kekasih Apollo. Ketika Apollo mengetahui perselingkuhannya dengan pria manusia, kakaknya Artmeis membunuh Oikahila. Anak mereka, Asklepios, berhasil diselamatkan dari perut hamil Koronis.
RHOEO

Dalam mitologi Yunani, Rhoeo merupakan putri Staphylus dan Chrysothemis, saudara parthenos dan Molpadia atau Hemithea. Parthenius menceritakan bahwa ia pernah mengalami cemburu kepada adiknya Hemithea ketika Staphylus memerintahkan adiknya tersebut untuk menghabiskan malam dengan Lyrcus, tamunya, yang sama-sama ditaksir oleh Hemithea dan Rhoeo. Dia menjadi kekasih Apollo dan  ibu dari Anius, putera mereka. Ketika ayahnya menemukan kehamilannya, ia percaya ia dihamili oleh seorang pria bukan dewa. Lalu Dia memasukkan Rhoeo dia di dada dan melemparkannya ke laut (serupa dengan kisah Danae dan Perseus). Dia mendarat di pulau Delos, tempat suci bagi Apollo. Dia melahirkan anak laki-laki di pulau dan menamainya Anius ; Dia kemudian menempatkan dia di atas altar Apollo dan berdoa kepada dewa tersebut untuk menjaga bayi itu jika dia memang puteranya. Apollo menyembunyikan Anius  , mengajarinya seni ramalan dan menganugerahinya.  Rhoeo akhirnya menikah Zarex, anak karystos, yang menganggap Anius sebagai puteranya sendiri, dan mereka memiliki dua anak lagi.  Anius menjadi  imam kuil Apollo dan memberi bantuan kepada Aeneas dan rombongannya ketika mereka bepergian dari.

ADONIS


Adonis (Yunani Ἄδωνις dari Semitik Barat laut 'A-D-N) adalah tokoh yang berasal dari Semitik Barat yang merupakan tokoh sentral dalam pemujaan berbagai agama misteri yang menyertai mitologi Yunani pada masa Hellenistik. Dia selalu dihubungkan dengan Osiris dari Mesir, Tammuz dari Semit, dan Baal Hadad, Atunis dari Etruska dan Attis dari Frigia. Semua tokoh tersebut merupakan dewa yang dibangkitkan kembali dan juga dewa tumbuhan. Adonis memiliki paras yang sangat tampan. Karena ketampananya ini, Apollopun jatuh cinta padanya pada pandangan pertama dan merekapun menjadi sepasang kekasih. Pemujaan terhadapnya dilibatkan dengan wanita: pemujaan Adonis yang mati sangat dikembangkan dalam kelompok gadis muda di sekitar Sappho di Lesbos, sekitar tahun 600 SM, sebagaimana ditunjukkan dalam sebuah fragmen dari Sappho. Adonis adalah salah satu tokoh pemujaan yang sangat kompleks pada masa-masa klasik. Dia memiliki banyak peran, dan banyak cendekiawan sepanjang sejarah memberi perhatian atas makna dan tujuannya dalam iman keagamaan Yunani. Dia diperbarui setiap tahunnya, dewa tumbuhan yang selalu muda, dewa yang hidup-mati-dan terlahir kembali. Namanya sering diidentikkah pada masa modern pada pemuda tampan.
HYCANTHICUS

Hyacinthus adalah seorang pahlawan perkasa, putra dari Clio dan Pierus-Raja Macedonia.
Hyacinth adalah seorang pria yang tampan rupawan, sampai-sampai Apollo - Dewa Pemanah, Musik, dan Puisi, jatuh cinta padanya. Ketampanan Hyacinthus juga menarik hati Dewa Angin Barat, Zephyrus. Akibatnya terjadi persaingan sengit antara Apollo dan Zephyrus. Amarah Zephyrus timbul tatkala ternyata Hyacinthus lebih memilih Apollo sebagai kekasih hatinya. Suatu hari, Hyacinthus dan Apollo sedang bercengkerama sambil bermain lempar cakram. Pada suatu kesempatan, untuk membuat kekasihnya terkesan, Apollo melemparkan cakram dengan segala kekuatannya; ternyata demikian pula Hyacinth berusaha menangkap cakram itu untuk membuat Apollo terkesan pada ketangkasannya. Diam-diam keadaan itu dimanfaatkan oleh Zephyrus. Dewa Angin Barat itu meniup kencang cakram sehingga benda itu mencederai kepala Hyacinthus dan akhirnya tewas. Kesedihan Apollo begitu mendalam, bahkan Apollo tidak mengijinkan jiwa kekasihnya itu dibawa oleh Hades - Dewa Kematian. Sebagai tanda cintanya yang begitu dalam, Apollo mengubah darah yang menetes dari kepala Hyacinth menjadi bunga yang indah - bunga Hyacinth. Tetesan air mata Apollo jatuh membasahi kelopak-kelopak bunga Hyacinth sebagai tanda perkabungannya.
HYMENAIOS

Merupakan pangeran kerajaan Magnesia. Dia tinggal di wilayah Thelessia tepatnya di Magnesia. Magnes, raja Magnesia, memiliki putera yang sangat tampan bernama Hymenaios. Karena ketampannya ini, Apollo jatuh cinta ketika pertama kali melihatnya. Untuk mendapatkan hati sang pangeran, Apollo pergi mengunjungi Magnesia dan tetap tinggal di sana untuk beberapa waktu yang lama. Hermes lalu membantu Apollo dengan memberikannya ternak untuk digembalakan bersama dengan Hymenaios.
KYPARISSOS

Dalam mitologi Yunani, Cyparissus atau Kyparissos adalah pemuda kekasih  Apollo. Dalam versi cerita yang paling terkenal , pendamping favorit Cyparissus adalah rusa jinak, yang tidak sengaja ia bunuh dengan lembing ketika ia berbaring tidur di hutan. Kematian rusa itu membuatnya sangat sedih  sehingga mengubah dirinya menjadi pohon cemara, simbol klasik perkabungan. Mitos Cyparissus, seperti  Hyacinthus, sering ditafsirkan sebagai cerminan kebiasaan sosial perjantanan (hubungan pria dewasa dengan pemuda) di Yunani kuno, dimana ia menjadi kekasih muda Apollo. Tradisi  perjantanan ini merupakan proses inisiasi ke dalam kehidupan laki-laki dewasa.


Apollo (bahasa Yunani: Απόλλων, Apóllōn; atau Απελλων, Apellōn) adalah Dewa cahaya, musik, pemanah, pengobatan, Matahari, dan penyair dalam mitologi Yunani dan mitologi Romawi. Apollo juga merupakan dewa nubuat, dan memberikan restunya kepada orakel, sehingga mereka dapat membaca masa depan. Ia merupakan anak dari Zeus dan Leto dan saudara kembar Artemis. Orakelnya di Delphi sangat terkenal. Banyak orang dari seluruh Yunani yang mengunjungi orakelnya untuk mencari tahu mengenai masa depan mereka. Dalam mitologi Etruska, dia dikenal sebagai Apullu. Apollo disembah baik oleh orang Yunani kuno maupun oleh orang Romawi kuno. 

Ia mempunyai busur yang terbuat dari emas. Pohon salam, burung gagak, dan hewan lumba-lumba dikeramatkan untuknya. Pengobatan dan penyembuhan dikaitkan padanya atau pada anaknya, Asklepios (dewa pengobatan), karena Apollo dipandang sebagai dewa yang membawa kesehatan, penyakit wabah. Sebagai dewa musik, Apollo adalah pemimpin para Muse (dewi musik dan nyanyian). Hermes menciptakan lira untuk Apollo dan alat musik tersebut menjadi atribut penting Apollo. Himne yang dinyanyikan untuk Apollo disebut paian. Pada masa Yunani kuno, terutama pada abad ketiga SM, dia dikaitkan dengan Helios (dewa Matahari) dan saudarinya, Artemis, dikaitkan dengan Selene (dewi bulan). Ada dua pendapat umum mengenai asal usul Apollo: Salah satunya adalah bahwa Apollo berasal dari daerah timur, pendapat lainnya mengaitkan Apollo dengan bangsa Doria dan dewa mereka apellai (juga bulan Apellaios). Walter Burkert menyatakan bahwa asal-usulnya dapat dilihat dari para penyembahnya: bangsa Yunani Doria, bangsa Kreta-Minoa, dan bangsa Syro-Hittis. Menurut pendapat pertama, baik Apollo di Yunani maupun di Etruska mulai muncul di Aegea pada Zaman Besi (antara 1100 SM - 800 SM) dari Anatolia.

 Homer menceritakan Apollo memihak bangsa Troya dalam Perang Troya, dan dia dihubungkan dengan dewa bangsa Luwian, Apaliunas, yang tampaknya melakukan perjalanan dari timur ke barat. Dewa Aplu (dewa dari mitologi Hittis dan Hurria pada Zaman Perunggu Akhir, antara tahun 1700–1200 SM), juga mirip dengan Apollo yang diceritakan oleh Homer, yaitu sama-sama merupakan dewa wabah. Selain itu Aplu juga melambangkan dewa tikus Apollo Smitheus. Apollo digambarkan sebagai pemuda tampan tanpa janggut, kadang-kadang sambil memegang kithara (sebagai Apollo Kitharoedus) atau panah, atau sedang bersandar ke pohon (Apollo Lykeios dan Apollo Sauroktonos.

Kuil suci Apollo yang paling terkenal adalah kuil suci untuk peramalnya, Orakel Delphi yang juga merupakan pusat pemujaan Apollo. Peramal ini mendapatkan nubuat dari Apollo untuk disampaikan kepada para pengunjung kuil yang ingin bertanya. Selain di Delphoi, kuil-kuil orakel Apollo tersebar luas di wilayah Yunani yaitu: Orakel Apollo Ismenios di Boitia, Orake Apollo Ptoios di Gunung Ptoos Boitoia, Orakel Apollo Abai di Phokis, Orakel Apolo Didymios di Karia (Asia Kecil), Orakel Apollo Klarios di Kolophon (Asia Kecil) Orakel Apollo Pergamon Teuthrania (Asia Kecil).

Di beberapa wilayah Yunani, tonggak-tonggak suci di taruh di depan pintu rumah sebagai penghormatan atas Apollo. Selain itu altar suci juga diletakkan di beranda untuk pemujaan dewa ini. Altar itu sendiri diasapi dan ditetesi dengan mirah dan minyak wangi. Festival utama untuk dewa Apollo di antaranya adalah festival Boedromia, Karneia, Karpiae, Danephoria, Delia, Hyakinthia, Metageitnia, Pyanepsia, Pythia dan Thargelia. Hewan keramat Apollo adalah sapi, dan sapi yang dikeramatkan kepada Apollo adalah sapi yang berwarna merah.

Pemujaan Apollo di Romawi meniru dari pemujaan di Yunani. Pada dasarnya Apollo tidak memiliki padanan dalam mitologi Romawi meskipun para penyair pada masa Romawi akhir menyebutnya sebagai Foebus. Menurut tradisi, orakel Delfi dikunjungi pada masa Kerajaan Romawi dipimpin oleh Tarquinius Superbus. Ketika terjadi wabah pada tahun 430-an SM, kuil pertama Apollo di Roma didirikan di padang Flaminia, menggantikan situs pemujaan lokal yang dikenal sebagai "Apollinare". Pada masa Perang Punisia Kedua pada 212 SM, Ludi Apollinares ("Pesta Olahraga Apollonia") digelar utnuk menghormatinya. Pada masa kaisar Augustus, yang merasa bahwa dirinya berada di bawah perlindungan khusus Apollo dan bahkan disebut sebagai anak Apollo sendiri, pemujaan pada Apollo kian berkembang dan Apollo menjadi salah satu dewa penting di Romawi. Setelah Pertempuran Actium, yang berlangsung di dekat kuil Apollo, Augustus memperluas kuil Apollo, mendedikasikan sebagian harta ramapasan untuk Apollo, dan menyelenggarakan Pesta Olahraga Quinquennial untuk Apollo. Augustus juga mendirikan sebuah kuil baru untuk Apollo di Bukit Palatine. Persembahan dan pemujaan untuk Apollo dan Diana merupakan puncak dari Pesta Olahraga Sekuler, yang digelar pada 17 SM.

Sunday, October 16, 2016

 

Dalam mitologi Yunani Hermes adalah dewa perbatasan dan pengelana, gembala dan kawanan gembala, pidato dan kebijaksanaan, sastra, dan penyair, atletik, penemuan dan pencurian. Dalam mitologi Romawi, ia dikenal dengan nama Merkurius si cerdik yang sering memperdaya para dewa untuk kepentingan dirinya atau umat manusia. Atribut dan simbol yang sering dilekatkan pada sosok Hermes adalah herma, ayam jantan dan kura-kura, tas, sandal bersayap, topi bersayap, dan tongkat di tangan kirinya. Dalam fungsinya sebagai dewa penerjemah, Hermes bertugas sebagai utusan menyampaikan pesan dari para kepada Manusia, tugas ini dijalaninya bersama Iris. 


Hermes, sebagai penemu api, sama dengan Titan Promotheus. Selain Lira dan seruling, Hermes juga dipercaya sebagai penemu beragam jenis olahraga atletik dan boxing, membuatnya dianggap sebagai patron para atlit. Dewa Hermes juga memiliki tugas sebagai seorang psychopomp, pendamping roh orang mati untuk menempuh perjalana menuju Hades. Dalam tugasnya ini, dia sering digambarkan sebagai satu dewa lainnya yang hanya bisa bebas keluar masuk dunia bawah selain Hades dan Persephone.


Dalam jajaran Pantheon Olympus, Hermes adalah putera Zeus dan Pleiade Maia, putri Titan Atlas. Dia terlahir di gunung Cyllenia Arcadia. Asal-usul sosok Maia, Ibu Hermes, sedikit membingungkan. Dalam Homeric Hymn, Maia merupakan sesosok nimfa, namun dalam sumber lain dia disebut sebagai Pleiades, puteri Titan Atlas. Hermes tumbuh dengan cepat. Pada hari pertama dia lahir, dia menemukan lira. Menjelang senjanya, dia bertarung dengan ternak surgawi dewa Apollo. Ini untuk pertama kalinya, ternak yang merupakan korban persembahan untuk dewa Apollo dicemarkan, dan itupun oleh sosok Bayi Hermes. Hermes menggiring ternak ini kembali ke Yunani dan menyembunyikan mereka lalu menghapus jejak kaki mereka. Apollo murka dan menuduh Hermes, tapi Maia mengatakan itu tidak mungkin karena dia berada bersama Hermes semalaman. Zeuspun datang menengahi, dikatakannya kalau Hermes memang benar mencuri ternak Apollo mereka harus segera mengembalikannya. Apollo dan Hermes terlibat adu mulut, lalu Hermes memainkan liranya membuat Apollo terpesona. Dia setuju memberikan ternak pada Hermes sebagai tukaran atas lira Hermes. Tindakan cerdiknya mencuri ternak Apollo ini membuatnya juga dianggap sebagai dewa pencuri.


Hermes patuh pada ayahnya Zeus. Ketika Nimfa Lo, salah satu dari selir Zeus, dipenjara oleh dewi  Hera dibawah pengawalan Argus Panoptes, Raksasa Banyak Mata, Hermes menyelamatkannya dengan cara membuat raksasa itu tertidur dan memancung kepalanya. Dalam agama Romawi, Hermes dikaitkan dengan sosok dewa Merkurius, meskipun berasal dari tradisi Etruska, ia memiliki banyak kesamaan dengan Hermes. Sosok Hermes juga disinkretisasikan dengan dewa kebijaksaan Mesir, Thoth, dikenal dengan Hermes Trimegistus. Sosok ini sangat berpengaruh dalam perkembangan ilmu pengetahuan di wilayah Alexandria kuno.


Kultus pemujaan dewa Hermes berpusat di Peloponnese. Namun  kuil sucinya didirikan di Gunung Cyllene, Arkadia, tempat dipercaya sebagai kelahirannya. Pada kuil-kuil pemujaanya di wilayah Yunani, Hermes digambarkan dengan patung pemuda tampan berambut keriting. Dia biasanya dilukiskan telanjang mengenakan selendang di bahunya terkadang mengenakan topi persayap.


Di beberapa wilayah, pemujaan terhadapa Hermes bersama dengan Herakles dan Theseus sering dilakukan pada acara pembukaan arena tarung dan pertandingan boxing. Dalam kuilnya, para pemuja diharuskan mengalungkan perhiasan perak di altar emas sucinya selain persembahan berupa barang berharga lainnya juga diterima. Selain itu, air susu domba bersama dengan madu diletakkan di altar Hermes dalam wadah. Sebelum pemujaan dimulai, jemaah diharuskan mencelupkan tangannya ke dalam wadah ini.  


Homer mengatakan dalam Odysses, Odysseus melakukan pemujaan kepada Hermes di depan gerbang istana Alkinous dengan cara melakukan korban tuangan dari cawan emas. Korban bakaran hewan,umunya bagi, juga sering dipersembahkan kepada Hermes dan puteranya Maia. Setelah dilakukan untuk persembahan, hewan itu kemudian disajikan dalam jamuan makan bersama dengan melakukan pujian kepada Hermes dan Maia. 


Di wilayah Yunani Selatan, pemujaan terhadap Hermes dilakukan di tempat terbuka. Di sana patung Hermes diletakkan di tempat ramai. Di depan patung itu diletakkan tungku yang didalamnya ada lampu perunggu. Pada malam harinya, orang-orang akan berdatangan ke patung tersebut untuk berdoa. Mereka membakar rempah suci di dalam tunggu lalu mengisi lampu dengan minyak dan menyalakannyanya. Pada mezbah patung Hermes, uang koin akan diletakkan dan jemaah lalu membisikan keinginan mereka pada sang dewa.


Wednesday, October 5, 2016


Salah satu malaikat utama dalam tradisi yudeo-kristen. Uriel digambarkan sebagai sosok archangel, serafim, dan kerubim. Kata Uriel memilik makna “api tuhan” atau “tuhan adalah cahayaku. Ia seringkali dikatakan sebagai salah satu dari empat malaikat agung, Michael, Gabriel, dan Rafael. Nama Rafael tidak dituliskan dalam kitab-kitab kanonik namun teks-teks Yahudi dan kitab apokrif memuat banyak informasi tentang sosok ini. Dia merupakan salah satu dari malaikat penghancur Sodom dan Gomorrah, malaikat penjaga  september, musim panas, Libra dan Aquarius. 

Dalam 1 Henokh, Uriel merupakan malaikat yang mendampingi Henokh dalam perjalananya menembus lapisan-lapisan langit; dia merupakan malaikat penjaga Guntur. Sebagai seorang Kerub, Uriel diperacaya menjadi penjaga gerbang taman Eden dengan pedang berapi di tangannya. Dia juga muncul sebagai sosok malaikat pemarah yang menyerang Musa karena tidak memedulikan proses khitan anaknya. Dalam Perjanjian Sulaiman, Uriel mengalahkan iblis Error, yang menyebabkan manusia tersesat. Dia salah satu dari malaikat penjaga planet. Menurut Henokh, Uriel merupakan kepala tujuh archangel dan menguasai Tartarus atau neraka, dimana dia mengepalai penyiksaan terhadap orang-orang berdosa. Pada hari penghakiman, Uriel akan merobohkan gerbang Hades dan mengumpulkan jiwa-jiwa manusia dihadapan tahta penghakiman. Uriel juga sering dikaitkan dengan sosok malaikat yang bertarung dengan Yakub semalam suntuk. Dalam kitab Doa Yusuf, uriel berkata “aku turung ke dunia untuk tinggal bersama manusia dan aku dipanggil Yakub”. Makna sebenarnya dari sebenarnya dari ayat ini tidak diketahui namun tersirat makna bahwa Uriel menjelma menjadi nabi Yakub sehingga dia merupakan malaikat pertama yang diyakini menjelma menjadi manusia.

Dalam beragam sumber literatur Yahudi lainnya disebutkan bahwa Michael, Gabriel, Uriel dan Rafael memungut jasad Habil, putra adam yang dibunuh saudaranya, lalu meletakkanya di atas sebuh tumpukan batu, di sana jasad Habil tidak pernah rusak. Ketika Adam meninggal, Uriel bersama tiga archangel lainnya membawa tubuh Adam dan menguburnya di Hebron, tempat di mana Tuhan mengambil debu untuk penciptaan Adam. 

Menurut Midrash dan 1 Henokh, malaikat yang jatuh, Azazel dan Semyaza membawa malapetaka dan wabah kemuka bumi. Tuhan mengirim Rafael untuk membelenggu Azazel dan melemparnya ke Jurang Dudael, di sana dia dihukum hingga akhir zaman. Gabriel memimpin para malaikat suci memerangi Para Pengamat dan anak-anak mereka. Mikhael diperintah unruk menangkap Semyaza. Sementara itu, Uriel diutus menemui Nuh untuk memperingatkannya tentang datangnya musibah Air Bah. Seperti Metatron, Uriel juga diyakini sebagai pemberi ilmu Kabbalah kepada manusia. Dia dikatakan telah membimbing perjalanan Ibrahim keluar dari kota Ur dan menafsirkan nubuat-nubuat bagi kesejahteraan manusia. Dalam 4 Ezra, Uriel mengabarkan rahasia-rahasia langit dan kepada Ezra dan memberikan jawaban-jawaban yang sulit tentang persoalan kebajikan dan kejahatan. Uriel juga muncul dalal text Qumran dan Injil Barnabas. Karena tidak adanya sumber kanonik, tahun 745 M Uriel dinyatakan sebagai malaikat palsu oleh konsili gereja, namun beberapa tahun berselang dia kembali dinyatakan sebagai malaikat terang.


Tuesday, October 4, 2016

LANGIT PERTAMA

Lapisan langit pertama dikuasai oleh Jibril dan merupakan langit yang jaraknya paling dekat ke bumi. Langit ini berisikan angin dan awan. Para malaikat yang berdiam di sini adalah malaikat perbintangan dan penjaga bintang serta benda-benda langit. Selain itu, pada lapisan pertama langit juga terdapat malaikat yang mengurusi es, salju, bunga, dan embun.

LANGIT KEDUA

Langit Kedua dikuasai oleh malaikat Raphael/Israfil dan merupakan tempat gelap dimana para malaikat yang jatuh menunggu penghakiman. Mereka terdiri dari 200 myriad pelayan para malaikat Pengamat, yang dikurung di langit ke lima. Henokh mengatakan malaikat pembimbingku memperlihatkan padaku kegelapan, di sana aku melihat tawanan digantung, diawasi, menunggu penghakiman yang pedih, dan malaikat-malaikat ini berwujud gelap, lebih gelap dari malam di bumi. Mereka selalu meratapi nasib sepanjang waktu. Henokh diberitahu tawanan ini merupakan “Sang Murtad”, yang malaikat yang jatuh yang berpaling dari Tuhan menuruti kehendak pemimpin-pemimpin mereka, yang dirantai di langit ke lima. Para malaikat yang jatuh di lapisan kedua langit meminta Henokh mendoakan mereka.


LANGIT KETIGA

Lapisan langit ketiga berada di bawah perintah malaikat Anahel dan merupakan wilayah dengan keadaan yang berlawanan. Salah satu bagian wilayah langit ini, sebelah utara, merupakan neraka, daratan es dan belerang dihuni oleh malaikat penyiksa yang menghukum para jiwa-jiwa pendosa yang tinggal di langit tersebut. Para pendosa ini termasuk mereka yang menentang Tuhan, dosa melawan alam (sodomi), dan praktik perapalan mantra serta sihir. Sebaliknya, wilayah lain langit ketiga merupakan taman indah dimana manna di buat dan roh-roh orang saleh—merak yang welas asih dan berbuat kebajikan—berdiam. Malaikat pengurus cahaya juga berdiam di lapisan langit ketiga  tersebut.

LANGIT KEEMPAT

Langit Keempat diurus oleh Archangel Michael. Di lapisan ini terdapat kota suci Yerusalem dan Bait Agungnya, semuanya dibuat dari emas dan intan dikelilingi oleh sungai susu, madu, anggur, dan minyak. Pohon kehidupan juga ada di sini begitu juga dengan matahari dan bulan. Di sini, Henokh mendengar kidung para malaikat:  Di tengah langit ini, aku melihat tentara langit mengagungkan Tuhan, dengan tympana dan organ (alat musik), dengan lantunan kidung abadi, dengan suara merdu, yang mustahil digambarkan dan akan mempesona pikiran-pikiran yang mendengarnya. Henokh juga melihat cara kerja bulan, matahari, dan benda-benda langit di langit keempat. Kereta mentari membawa embun dan suhu panas untuk bumi diiringi oleh 8000 bintang dan 150000 malaikat pada siang hari dan 150000 bintang dan 1000 malaikat pada malam hari. Di depan kereta tersebut duduk 100 malaikat berkobar api dengan enam sayap. Keretan ini ditarik oleh banyak Phoenix atau Chalcydri

LANGIT KELIMA 

Langit kelima merupakan penjara bagi malaikat yang jatuh. Disini terdapat jurang api di mana 200 myriad Malaikat Pengamat dibelenggu bersama pemimpin mereka Satanael. Mereka sangat muram, menyedihkan, diam, dan tidak melantunkan pujian apapun kepada Tuhan. Di langit kelima, Henokh melakukan upacara pujian dan kidung mengagungkan Tuhan agar Tuhan meringankan penderitaan mereka. Lantas para Pengamatpun mengikutinya.

LANGIT KEENAM

Langit keenam memiliki tujuh malaikat agung dan cerdas ahli perbintangan, alam, dan umat manusia. mereka merupakan archangel yang mengurus malaikat penjaga siklus dan fungsi alam: musim, kalender, sungai dan laut, musim buah, rumput, dan lain-lain. Archangel ini juga mengurus bahasa langit dan mendamaikan makhluk langit dan bumi. Dilangit ini, juga ada malaikat yang mencatat amal umat manusia sepanjang hidup mereka untuk dipertanggung jawabkan di hadapan ilahi.

LANGIT KETUJUH

Langit ketujuh merupakan tempat yang sangat indah dan diterangi cahaya berlipat ganda. Di sini, Henokh menyaksikan malaikat tingkat tinggi seperti Tahta, Kerubim, Serafim, Ofanim dan Archangel agung. Ia juga melihat pasukan langit berkobar api  tentara para Archangel. Para malaikat ini sujud di hadirat Tuhan, melantunkan kidung pujian. Di sini Henokh melihat kelabat Tuhan di langit kesepuluh. Malaikat pembimbing Henokh meninggalkannya pada perbatasan langit ketujuh sehingga Henokh terjatuh dan merasa ketakutan. Untungnya, Gabriel segera muncul menangkapnya dan membawanya ke lapisan langit selanjutnya.

LANGIT KEDELAPAN DAN KESEMBILAN

Tidak banyak informasi tentang dua lapisan langit ini. Langit kedelapan disebut dengan Miuzaloth. Di sini, Henok melihat “pergantian musim dan dua tanda zodiak”. Langit kesembilan (Kuchavim) merupakan tempat tinggal dua belas zodiak.

LANGIT KESEPULUH

Malaikat Michael mengantarkan Henokh ke langit ke sepuluh, di mana dia menyaksikan wajah Tuhan yang katanya seperti besi berkilay api memancarkan percikan-percikan terang dan terbakar. Dan maka aku menampak wajah Tuhan yang agung, sangat menggentarkan. Akan tak bisa menghitung perintah-perintahnya serta gemuruh suaranya. Tahta Tuhan sangat agung dan besar dan tidak dibuat oleh tangan siapapun bukan oleh pasukan kerubim dan serafim, maupun lantunan kidung mereka. Di langit ini, Tuhan memerintahkan Michael untuk menanggalkan pakaian duniawi Henok dan mengurapinya dengan minyak manis dan memakaikannya pakaian keagungan. Tuhan lalu memanggil malaikat Vrevoil untuk mencurahkan semua pengetahuan langit dan bumi pada Henokh. Ia memberikan kitab dan pena pada Henokh untuk menulis. Vrevoil mengajarkan Henokh rahasia kosmos selama 30 hari 30 malam tanpa henti. Dan selama itu, Henokh menuliskannya dalam 366 kitab. Dia menceritakan penciptaan semesta, Kejatuhan manusia, bahwa dunia akan berakhir pada hari kedelapan penciptaan (setelah 8000 tahun).


Raphael atau Israfil adalah salah satu sosok malaikat utama dalam tradisi tiga agama Abrahamik, Yahudi, Kristen, dan Islam. Dalam kepercayaan Yudeo-kristen, Rafael atau Israfil malaikat agung berada di tingkatan archangel (penghulu malaikat). Kata Raphael berasal dari bahasa Ibrani Rapha yang berarti “tabib” sehingga raphael bermakna “sang terang yang menyembuhkan” atau juga “ilah penyembuhan”. Dalam penggambarannya, ia sering dilukiskan dengan simbol penyembuhan , ular. Raphael ditugaskan untuk menjaga keamanan bumi dan penghuninya, dan dalam tradisi Kristen, ia merupakan salah satu dari malaikat yang paling ramah. Dia juga merupakan malaikat penghulu tertinggi disamping Michael, Gabriel, dan Uriel. 

Nama Raphael tidak disebutkan secara langsung dalam kitab kanonik; ia dikenal sebagai pembimbing dan guru dalam kitab apokrif Tobit. Dalam kitab itu, Rafael mengajarkan ilmu penyembuhan dan exorcism, pengusiran setan. Dia bertindak sebagai pemandu dan pendamping perjalanan, membuatnya dijuluki sebagai malaikat penjaga pengembara dan keamanan. Raphael memiliki banyak julukan dan tugas. Dia merupakan salah satu dari tujuh malaikat yang berdiri di hadapan Tuhan sebagaimana tersebut dalam kitan Revelation, dan termasuk dalam lima tingkat malaikat, Serafim, Archangel, Kerubim, Dominion,dan Powers. Dia merupakan malaikat angin malam, penjaga Pohon Kehidupan, malaikat kegembiraan, cahaya, dan cinta.

Dalam tradisi Kabbalah, Rafael ditugaskan untuk menyembuhkan bumi. Dia salah satu dai 10 Sefirot Pohon Kehidupan. Dia juga dipercaya sebagai salah satu dari tiga malaikat yang mengunjungi Ibrahim dan Lut. Selain itu, Rafael juga merupakan malaikat yang menyembuhkan luka khitan pada Abraham, dan luka paha Yakub. Menurut tradisi Rabinik (Mishnah), sebuah mutiara tergantung pada bahtera Nuh untuk menunjukkan siang dan malam, dikatakan bahwa permata itu berasal daro kitab suci yang diberikan kepada Nuh oleh Rafael, kita itu dijilid dengan safir dan berisi semua pengetahuan tentang perbintangan, penyembuhan, dan penguasaan kuasa gaib. Nuh mewariskan kitab ke Sem yang juga mewariskannya ke Ibrahim, Yakub, Lewi, Musa, Yosua,dan Sulaiman. Dalam Henokh 1 Rafel salah satu dari malaikat yang ikut menghukum Para Pengamat yang jatuh, Azazel dan kawan-kawan. Menurut Okultis Johannes Trithemius, Rafael adalah salah saru dari tujuh malaikat akhir zaman dan penjaga sefiroth suci. Dia juga dikatakan sebagai penguasa Kerubim dan Archangel bersama Zarachiel dia berkuasa atas Raquia atau langit kedua.

Rafael juga merupakan malaikat suci dalam Islam, dimana dikenal dengan sebuta Israfil.  Ia ditugaskan untuk meniup sebanyak tiga kali tiupan sangkakala pada hari kiamat.  Sangkakala atau sangka adalah sejenis alat tiup yang terbuat dari cangkang kerang. Alat tiup ini disebut sangkakala karena bernama sangka dan ditiup secara berkala atau bunyian berkala. Pada zaman dahulu sangkakala biasa digunakan dalam saat tertentu, seperti untuk meminta perhatian orang banyak, ketika hendak mulai berperang, mengumpulkan prajurit dan banyak lagi kegunaan sangkakala.
Ketika Allah telah selesai menjadikan alam semesta beserta isinya, lalu Allah membuat sangkakala dan meletakkannya di mulut Israfil. Kemudian dikisahkan Israfil selalu menatap kearah ‘Arsy, menanti kapan ia diperintahkan untuk meniup sangkakala tersebut.

Disebutkan pula dalam salah satu hadist, sangkakala itu bagaikan tanduk dari cahaya, dengan ukuran yang sangat besar dengan garis tengahnya seluas langit dan bumi (alam semesta). Dalam hadist lain dikatakan sangkakala malaikat Israfil terbuat dari tanduk, “Tanduk yang ditiup.”
Israfil selalu memegang terompet suci yang terletak di bibirnya selama berabad-abad, menunggu perintah dari Tuhan untuk meniupnya pada hari kiamat. Pada hari itu ia akan turun ke bumi dan berdiri di batu/ bukit suci di Jerusalem. Tiupan pertama akan menghancurkan dunia beserta isinya, tiupan kedua akan mematikan para malaikat dan tiupan ketiga akan membangkitkan orang-orang yang telah mati dan mengumpulkan mereka di Padang Mahsyar.

Ia dikatakan telah di kirim oleh Tuhan bersama malaikat utama yang lain, untuk mengumpulkan tanah dari empat penjuru dunia dan hanya Izrail saja yang berhasil dalam misi tersebut. Dengan tanah itulah Adam diciptakan. Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60 ada sebuah hadits panjang yang menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati.

Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda :“Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah”. Saya bertanya : “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?” Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya.” Saya tanya : “Bagaimana besarnya?” Jawab Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).”




Sosok Azael telah lama dikenal sebelum ia muncul dalam tradisi tiga Agama Abrahamik, Yahudi, Kristen, dan Islam. Azazel merupakan raja Se’irim, iblis berwujud kambing, yang menghantui padang pasir dan kepadanya bangsa Semitik kuno mempersembahkan korban. Perjanjian lama mengatakan bahwa Jeroboam mengangkat seorang pendeta pelayan Se’irim pada masa pemerintahan Yosia kuil Se’irim ini dihancurkan karena praktik penyembahan Azazel semakin jauh dari nilai-nilai religius termasuk diantaranya ritual hubungan seks dengan kambing. Kata Se’irim juga muncul dalam Ulangan 17:7 dan 2 Tawarikh 11:5 dan Isaiah 34:13 dimana dikatakan Se’irim atau iblis berwujud kambing berjabat tangan dengan Lilith dan Iblis-iblis lainnya ditengah reruntuhan Edom.

Nama Azazel kemungkinan ditasrifkan dari kata “azaz” dan “el” bermakna Tuhan Yang Perkasa. Selain itu, beberapa ahli berpendapat Azazel berasal dari sosok dewa matahari Kanaan “Aziz” dan juga dewa padang pasir mesir Seth. Dikatakan dalam Ulangan 16:8, pada hari penebusan dosa Elohim memerintahkan Harun untuk menaruh dua kertas undian untuk dua ekor kambing, satu untuk Elohim dan satu lagi untuk Azazel. Kambing untuk Elohim dikorbankan sebagai korban tebusan, semantara Kambing Azazel dilepas ketengah padang pasir untuk menemuinya. Dari ayat Ulangan ini tampaknya bangsa Yahudi kuno meyakini Azazel sebagai sosok ragawi yang tinggal di tengah padang pasir, keyakinan yang kemungkinan dipengaruhi oleh suku semitik kuno tentang Se’irim.


Kitab Henokh mengaitkan sosok Azazel dengan kisah malaikat yang Jatuh. Dia merupakan kepala para Malaikat Pengamat yang  mencemarkan diri dengan perempuan manusia dan memperanakan Nefililm, raksasa, sehingga menimbulkan malapetaka di bumi. Mereka juga mengajarkan kepada manusia tentang rahasia-rahasia langit, cara membuat senjata, kosmetik, dan strategi perang. Malaikat di langit kemudian melaporkan Azazel kepada Yahweh karena kejahatannya mengungkapkan rahasia langit yang seharusnya tersembunyi dari manusia. Malaikat Rafael ditugaskan untuk menghukum Azazel dengan mengikatnya dan melemparkan ke balik kegelapan di dalam jurang begerigi cadas tajam, dan di sana dia akan dihukum hingga akhir zaman. Seluruh daratan bumi rusak karena perbuatan Azazel ini sehingga Tuhan membersihkannya dengan mengirim banjir besar pada masa Nuh.


Dalam kitab apokrif lain, Kitab Wahyu Ibrahim Azazel digambarkan dengan sosok burung najis yang mengerogoti korban Abraham. Selain itu kitab ini juga mengaitkan Azazel dengan Neraka. Ibrahim berkata kepadanya, “Semoga engkau menjadi bara api tungku bumi! Enyahlah Azazel menuju daratan tak terjamah dunia sebab itulah dirimu. Azazel juga sering dianggap sebagai sosok ular yang menggoda Hawa untuk mencoba buah terlarang.


Sosok Azazel juga muncul pada tradisi Islam dimana dia diyakini sebagi sosok Iblis sebelum pembangkannya. Dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa iblis itu sesungguhnya namanya disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, pada langit yang keduanya disebut az-Zahid. Pada langit ketiga, namanya disebut al-Arif. Pada langit keempat, namanya adalah al-Wali. Pada langit kelima, namanya disebut at-Taqi. Pada langit keenam namanya disebut al-Kazin. Pada langit ketujuh namanya disebut Azazil manakala dalam Luh Mahfudz, namanya ialah iblis.

Dia (iblis) lupa akibat urusannya. Maka Allah S.W.T telah memerintahkannya sujud kepada Adam. Lalu iblis berkata, “Apakah Engkau mengutamakannya daripada aku, sedangkan aku lebih baik darinya. Engkau jadikan aku dari api dan Engkau jadikan Adam dari tanah.”
Lalu Allah S.W.T berfirman yang maksudnya, “Aku membuat apa yang aku kehendaki.” Oleh karena iblis memandang dirinya penuh keagungan, maka dia enggan sujud kepada Adam A.S karena bangga dan sombong.

Dia berdiri tegak sampai saatnya malaikat selesai bersujud. Ketika para malaikat mengangkat kepala mereka, mereka melihat iblis tidak sujud sedang mereka telah selesai sujud. Maka para malaikat bersujud lagi untuk yang kedua kalinya karena bersyukur, tetapi iblis tetap angkuh dan enggan untuk bersujud. Dia berdiri tegak dan memalingkan wajah dari para malaikat yang sedang bersujud. Dia tidak ingin mengikuti mereka dan tidak pula dia merasa menyesal atas keengganannya.


Kemudian Allah S.W.T merubahkan mukanya(iblis) pada asalnya yang sangat indah cemerlangan kepada bentuk seperti babi hutan. Allah S.W.T membentukkan kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai. Setelah itu, lalu Allah mengusirnya dari syurga, bahkan dari langit, dari bumi dan ke beberapa jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi. Allah S.W.T melaknatnya sehingga ke hari kiamat karena dia telah menjadi kafir.

Monday, October 3, 2016

RHADAMANTHUS, MINOS and AIAKOS

RHADAMANTHUS, MINOS and AIAKOS (Aeacus) merupakan hakim bagi orang mati di dunia bawah, pelayan Hades. Mereka pada mulanya sosok manusia, putera-putera Zeus, yang diberi anugerah di dunia bawah untuk menghakimi manusia. Rhadamantus adalah putra Zeus dan Eropa dan saudara Raja Minos dari Kreta. Menurut sumber lain, ia merupakan putera dari Hephaestus. Karena takut akan saudaranya yang lalim, Rhadamantus melarikan diri ke Ocaleyia di Boeotia dan menikah dengan Alcemen. Karena ia selalu menjalankan keadilan seumur hidupnya, dia diangkat menjadi penguasa padang Elysia setelah kematiannya. Aiakos adalah putera dari Zeus dan Aegina, putri dewa sungai Asopus. Dia dilahirkan di Oenopia, tempat persembunyian Aegina oleh Zeus untuk mengamankannya dari murka Asopus. Setelah kematiannya, Aecus menjadi salah satu dari tiga hakim orang mati di Hades. Mereka masing-masing memiliki tugas berbeda. Aiakos merupakan penjaga kunci Haides dan menghakimi manusia-manusia Eropa, Rhadamanthys, penjaga Elysion (padang Elysia) dan menghakimi manusia-manusia dari Asia, dan Minos merupakan hakim terakhir yang memutuskan takdir manusia di dunia bawah.

ACHERON


Merupakan perwujudan dan dewa sungai dunia bawah. Dalam geografi kuno, kata acheron digunakan untuk menamai beberapa sungai. Sungai pertama dengan nama ini adalah Acheron in Thesprotia Epirus, negeri yang diyakini oleh orang Yunani Kuno sebagai batas terujung dunia sebelah barat sehingga sungai ini dipercaya bermuara di alam bawah. Homer dalam puisinya menuturkan acheron merupakan sungai di Hades (dunia bawah) dimana Pyrphlegetion dan Cocytus mengalir. Virgil mengatakan sungai ini merupakan sungai besar di Tartarus. Menurut tradisi Yunani selanjutnya, Acheron diyakini sebagai putra dari Helios dan Gaia atau Demeter, dan diubah menjadi sungai dunia bawah untuk menyegarkan dahaga para titan setelah berperang dengan Zeus. Bangsa Etruska juga mempraktikan keyakinan atas Acheron, dapat dilihat dari kultus Acheruntivi libri, penubahan jiwa-jiwa dan upacara korban (acheruntia sacra) yang juga terpengaruh oleh sosok acheron.


KHARON 


Kharon merupakan nahkoda kapal penyebarangan dunia bawah pelayan Hades. Menurut agama Yunani Kuno, Hermes Pyskhopompos (Pembimbing Kematian) mengumpulkan roh-roh orang mati dari dunia atas dan memandu mereka menuju tepi sungai Acheron dan di sana Kharon akan menunggu untuk menyebrangkan mereka menuju Haides. Ia akan meminta koin oblos yang dikubur bersama mayat sebagai bayaran untuk menyebrang. Mereka yang tidak punya koin tidak boleh menyebrang dan akan kembali ke dunia sebagai hantu. Kharon dilukiskan dalam tradisi Yunani dengan sosok berjenggot dan berhidung bengkok mengenakan topi runcing dan tunding. Dia sering digambarkan berdiri diatas kapalnya dengan tongkat menunggu kedatangan roh yang dipandu oleh Hermes Psykhompompos. 


KRONOS


Merupakan raja Titan dan penguasa waktu, selain itu dia juga diyakini sebagai daya penghancur semesta. Kronos menguasai semesta pada masa-masa keemas setelah ia mengibiri dan membunuh ayahnya Uranus (Langit). Takut akan ramalan akan dikalahkan oleh puteranya, Kronos memakan semua anaknya. Rhea berhasil menyelamatkan anak bungsunga Zeus dengan menyembunyikannya di pulau Kreta. Beranjak dewasa, Zeus bertarung dengan Kronos dan membebaskan saudara-saudaranya yang telah ia telan. Bersama dengan mereka, para dewa Olympus, Zeus berperang melawan para titan dan memenjarankan mereka ke Tartarus. Berabad-abad berikutnya, Zeus melepaskan Kronos dan titan-titan lain. Kronos kemudian diangkat menjadi Raha di Pulau padang Elysia, tempat kedamaian bagi orang-orang mati (surga)


ERINYES


Erinyes (Murka) merupakan tiga dewi dendam dan siksaan yang ditugasi untuk menyiksa manusia karena kejahatan mereka. Di dunia bawah, dewi ini menghukum dosa bunuh diri, kedurhakaan pada orang tua, perbuatan menentang dewa, dan penipuan. Korban yang terzalimi bisa memanggil Erinyes untuk memberikan kutuk terhadap orang yang menjahatinya. Kutukan Erinyes yang paling kuat adalah ketika digunakan orang tua mengutuk anaknya—sebab Erinyes terlahir dari kejahatan tersebut, dari tetesan darah Uranus ketika dia dikebiri oleh Kronos. Murka Erinyes mewujud dalam beragam bentuk. Yang paling parah adalah mereka akan menyebabkan anak-anak durhaka menjadi gila serta orang yang membantu mereka akan mati karena kelaparan dan penyakit. Kutuk ini bisa dibersihkan dengan ritual tertentu dan tindakan tertentu penebusan dosa. Di dunia bawah, mereka menyiksa para penjahat di Aula Orang Orang Berdosa.


HEKATE


Sosok dewi sihir, ilmu sihir, malam, bulan, dan nekromansi (pemanggilan roh). Dia putri tunggal dari Titan Perses dan Asteria. Hekate membantu Demeter mencari Persephone, membibingnya membelah gelap dunia bawah dengan obornya. Karena pertolongannya ini, Hekate ditunjuk menjadi mentri dan pendamping Persephone di dunia bawah. Hekate digambarkan dengan sosok wanita memegang dua obor terkadang mengenakan rok selutut dengan bot berburu seperti Artemis. Dalam kuilnya, Hekate digambarkan dengan wujud tiga bentuk. Hekate juga disamakan dengan sosok dewi-dewi lain, Artemis dan Selene dari Yunani, Despoine dari Arkadia, dewi laut Krateis, Tauria, Persesi dari Kolhia dan sebagainya.

Kata ba’al berasal dari bahasa semit yang secara harafiah bermakna “pemilik, tuan, suami,”. Kata ini kemudian digunakan untuk merujuk pada sosok dewa agung cuaca bangsa semitik barat. Sosok ilahiah yang pertama kali disembah oleh bangsa semit adalag dewa El sang pencipta. Bersama dengan dewi Asyerah, dewi kesuburan, El menurunkan banyak dew-dewa laon salah satunya Baal yang perkasa. Dalam sejarah perjalannanya, sosok Baal menjadi sosok ilahian yang dominan dan menggantikan kultus penyembahan terhadap El. Dalam tradisi semitik kuno diceritakan bahwa Baal memperoleh kedudukan sebagai dewa agung setelah dia mengalahkan banyak dewa lainnya, termasuk dewa laut, dewa badai, dan dewa maut. Perperangan Baal melawan kematian diyakini terjadi setiap tahun dan berakhir dengan kemenganannya membawa hujan untuk kembali menyuburkan bumi. Baal digambarkan dengan sosok manusia bekepala dan bertanduk kerbau seperti yang digambarkan dalam tradisi alkitabiah. Tangan kanannya terkadangan dilukiskan terangkat dan memegang kilat guntur, menggambarkan kekuatannya sebagai dewa kesuburan dan dewa kehancuran.
Dalam lempengan kuno Ugarit dikatakan bahwa kultus penyembahan Baal berkembangan hingga ke wilayah Israel kuno, Kanaan, dan Funisia. Selain itu, menurut catatan Herodotus, sosok dewa ini juga dikenal dengan banyak nama Jupiter oleh orang Romawi, Zeus oleh bangsa Yunani, Mazda oleh bangsa Persia, dan Amon oleh bangsa Mesir. Para pengikutnya meyakini Baal bertanggung jawab atas kekeringan, gempa bumi, dan kemalangan-kemalangan lainnya. Oleh karena itu membuat dewa ini tidak senang merupakan hal yang tidak baik. Pada masa-masa paceklik, terkadang kurban manusia juga dipersembahkan untuk menyenangkan hatinya.
Karena bangsa Funisia merupakan pelaut yang tangguh, agama dan kultus Baal berkembang pesat di seluruh wilayah Mediterannia. Tradisi Biblikan mengisahkan sepuluh suku Israel kuno menyembah dewa ini. Patung Baal didirikan di banyak tempat. Agama ini melahirkan banyak pendeta dengan upacara-upacara yang aneh termasuk diantaranya upacara bakaran dupa diiringai dengan tarian erotis para pendeta di altar suci kuil merapalkan mantra puja sambil melukai tubuh mereka dengan pisau untuk menggambarkan kesetiaan kepada Baal. Alkitab menempatkan Baal sebagai Beelzebub, salah satu sosok Malaikat yang jatuh.
Raja Ahab merupakan sosok raja israel pengikut Baal yang taat. Atas pengaruh istrinya, Jezebel, dia mendirikan altar suci Baal ditengah orang-orang Israel bahkan mengorbankan putra sulungnya Abiram dan putra bungsunya Segub untuk Baal. Pengorbanan putra sulung merupakan ritual ibadah yang umum dalam tradisi Kanaan dengan tujuan untuk menyenangkan hati dewa pelindung wilayah tempat itu. Tubuh-tubuh kurban manusia ini kemudian dikubur di bawah pondasi gerbang kota.
Bahkan pada awal pembangunan wilayah Kartagia, koloni bangsa Funisia, Para orang tua mengorbakan anak-anak mereka untuk Baal. Praktik pengorbanan ini menimbulkan kejijikan bagi orang-orang Kartagia, sehingga mereka membeli anak-anak budak untuk menjadi korban kultus Baal.
 Akan tetapi, pada waktu-waktu tertentu terutama di masa-masa sulit, Pendeta akan mengambil korban manusia dari anak-anak mereka. Pada masa-masa krisis yang berat korban manusia untuk Baal bisa mencapai 200 anak dari keturunan bangsawan dan orang kaya, mereka disembelih lalu dilempar kedalam api oleh para pendeta, praktik yang juga ditemukan dalam kultus Moloch. Pada masa krisis politik tahun 310 SM, 500 anak dikorbankan untuk menyenangkan Baal. Pada malam purnama, tubuh-tubuh mereka diletakan diatas pangkuan Baal yang terbuat dari perunggu. Pendeta kemudian menyalakan api dari bawah patung dan membakar korban hidup-hidup. Korban bakaran ini diiringi dengan dentuman tabuh, serunai dan lira untuk menyamarkan suara teriakan kesaiktan korban yang dibakar  sehingga tidak terdengar. Abu korban kemudian ditaruh dalam pasu dan diletakkan di pemakaman Acropolis. Praktik serupa juga ditemukan di Sardinia dan Sisilia.

Wednesday, September 14, 2016

Beelzebub juga disebut dengan Ba‘al Zebûb atau Ba‘al Zəvûv (בעל זבוב) pada mulanya adalah sosok ilahi yang disembah di wilayah Palestina tepatnya di Ekron. Tidak ada banyak informasi mengenai sosok dewa beserta kultusnya ini, dan kata בעל זבוב muncul sebagai variasi Bahasa Ibrani dengan makna “Tuhan Lalat”. Awalnya, kata ini kemungkinan merujuk pada “Tuhan Tempat Tinggi (Zebul) atau tuhan penguasa suatu tempat Zebub. Istilah ini kemudia muncul dalam tulisan-tulisan kristiani untuk merujuk kepada sosok iblis. 

Dalam tradisi perjanjian lama, Raja Israel Ahazaia meminta tolong kepada BaalZebub, dewa Ekron, untuk menyembukannya dari cedera terjatuh. Nabi Elia kemudian mengutuknya karena tindakanya ini. Dalam tradisi Perjanjian Baru diungkapkan, Yesus dituduh oleh para penentangnya sebagai pengikut Beelzebub, “pangeran iblis”. Selanjutnya dalam periode sastra pertengahan, Beelzebub kemudian diyakini sebagai sosok kepala iblis di Neraka terkadan disamakan dengan setan. Sosok ini juga sering dikaitkan dengan ritual sihir dan penyebab kekacauan di Salem. (Salem witch trials).

Sumber Alkitabiah terawal mengenai Beelzebub terdapata dalam 2 Raja-Raja 12:6 dengan munculnya nama Ba’al Zebub. Diceritakan bahwa Ahazia raja Israel dan Ratunya Jezebel cedera parah setelah terjatuh. Mereka mengirim utusan untuk memohon kepada Ba’al Zebub dewa kota Ekron Palestine untuk memberi mereka kesembuhan. Mendengar kabar ini, Nabi Elia marah besar dan mengutuk Ahazia sebab berpaling dari Yahweh. 

Jika kata Ba’al Zebub pada mulanya merujuk pada “Penguasa Lalat”, alasan utama Ahazia meminta pertolongan padanya kemungkinan untuk menyingkirkan lalat-lalat yang terus mengerumuni luka cederanya. Dewa yang sama dalam artian penguasa lalat juga dipuja di Elis Yunanu dan pada beragam kebudayaan lainnya. Meski demikian, kata Baal Zebub kemungkinan memiliki makna “Penguasa Zebub” merujuk pada sebuah tempat karena frase serupa juga ditemukan dalam ayat perjanjian lama lain contoh Baal Peor yang berarti penguasa Peor. Selain itu muncul juga anggapan bahwa Ba’al zebub berarti Penguasa Tempat Tinggi, sosok ilahi yang dipuja pada kuil-kuil dipuncak bukit atau gunung.

Sosok Beelzebub yang sebelumnya merupakan sosok ilahi mengalami pergeseran drastis dalam tradisi perjanjian baru dimana nama ini sering dikaitkan dengan sosok setan. Kemungkinan peralihan ini merupakan pengaruh dari sumber tradisi Yahudi yang tidak diketahui asal-usulnya yang memberikan julukan pangeran iblis kepada Beelzebub. Kata Beelzebub digunakan juga dalam terjemahan Suryani Alkitab dan Latin Vulgata untuk merujuk pada sosok setan, sama halnya dengan Alkitab King James version. Dengan demikian, peralihan Beelzebu ke sosok setan berkembang biak di wilayah-wilayah dominasi kristiani. 

Beelzebu juga ditemukan dalam karya-karya apokrif. Pada kitab perjanjian Sulaiman Beelzebul muncul sebagai sosok pangeran iblis yang mengatakan bahwa sebelum kejatuhannya dia merupakan sosok malaikat surga mengurus bintang Hesperus, nama Yunanu untuk Venus, bintang fajar. Kutipan ini berhubungan juga dengan sosok Lucifer yang juga dijuluki bintang fajar. Dengan demikian, dugaan kesamaan sosok Beelzebul dengan iblis atau setan semakin kuat. Dalam tulisan itu, Beelzebul mengaku sebagai penyebab kehancuran melalui tirani, menggoda manusia memuja iblis, membangkitkan perasaan birahi pada para pendeta, menyebabkan kecemburuan dan pembunuhan, dan membawa peperangan. Dalam surat-surat pilatus atau dikenal juga dengan Injil Nikodemus, Beelzebul atau Beelzebub muncul setelah Yesus mengendalikan Pangeran Setan dan mengusirnya kembali ke Neraka. Dengan demikian, nama Beelzebul digunakan juga untuk Hades—personifikasi dunia bawah—sekaligus untuk julukan setan.

Pada karya-karya kristiani berikutnya, Beelzebub biasanya digambarkan sebagai sosok penguasa neraka. Dia diyakini berasal dari order malaikat Kerubim sebelum kejatuhannya. Menuru Okutis Johanees Wierus, Beelzebub merupakan letnan pemimpin ketika terjadi pemberontakan Lucifer di surga. Selain itu, Beelzebub juga ditempatkan sejajar dengan tiga malaikat utama yang jatuh yaitu Lucifer dan Leviathan, dimana dia dikaitkan dengan dosa kesombongan dan keserakahan. Dalam karyanya, Paradise Lost, Milton menempatkan Beelzebub sebagai tingkat dua Kerubim yang jatuh. Dia menulis, dari dia kecuali setan (Lucifer) memiliki tempat tertintinggi. Sosok ini juga dibentuk untuk menistakan trinitas agung yanitu Beelzebub, Lucifer, dan Astaroth. Pendeknya, sepanjang perjalana sejarah dan penafsiran manusia sosok Beelzebub yang sebelumnya merupakan sosok suci ilahi sembahan bangsa Palestina berubah menjadi sosok Iblis nista neraka.
Buku/Kitab sihir yang juga dikenal dengan sebutan Grimoire memberikan pedoman bagi para pelajar sihir tentang ritual sihir, perapalan mantra, ilmu pengasihan, pencarian Familiar (Jin Pendamping/Khadam), dan tatacara pemanggilan serta pengendalian makhluk gaib, baik iblis maupun malaikat. Kata Grimoire sendiri berasal dari bahasa Perancis, yang artinya “grammar book”. Materi isi dalam kitab sihir itu umumnya dinukil dari tradisi sihir dan mistik Ibrani/Israilliyat Kuno, termasuk nama-nama yang digunakan, kuasa gaib, tugas para makhluk gaib, dan nama-nama sakti Yahweh. Selain itu, sumber-sumber mistik dan sihir dari tradisi Yunani dan Mesir Kuno juga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap muatan isi Grimoire yang kebanyakan ditulis dan beredar pada abad pertengahan hingga abad 19.
Para pelaku sihir menggunakan grimoire untuk ritual pemanggilan makhluk gaib untuk dimintai tolong, pembacaan pergerakan benda-benda langit untuk tujuan tertentu, kekayaan, keberuntungan, kekuatan gaib, menyakiti musuh, dan sebagainya. Kitab itu memberikan pedoman kepada para pelaku sihir pakaian ritual apa yang harus mereka kenakan, peralatan apa yang mesti digunakan, bagaimana tatacara penyucian diti, dan mantra dan doa apa yang perlu dirapalkan diikuti dengan waktu yang paling tepat untuk melakukannya berdasarkan hitungan astrologis, pergerakan jam siang dan malam, dan ruh gaib penguasa waktu. Di dalamnya juga terdapat bahan-bahan untuk dupa, bentuk lingkaran sihir, segitiga gaib, pentakel, jimat, segel dan sigil, instruksi pemberian tumbal/sesajen, dan cara menghadapi ruh gaib yang jahat termasuk ritual Exorcisme, pengusiran setan.

Kitab Sihir Sulaiman (Key of Solomon)


Terdiri atas dua buku, kitab sihir ini diatribusikan kepada Nabi Sulaiman, yang meminta kepada Tuhan agar dianugerahkan kebijaksanaan dan kekuatan untuk mengendalikan pasukan jin. Kitab ini menjadi sumber bagi kebanyakan kitab serupa lainnya. Pada abad 1 M, sejarawan Yahudi Josephus menyebutkan adanya sebuah buku mantra untuk memanggil dan mengendalikan jin, yang diyakini berasal dari Sulaiman. Josephus mengatakan seorang Yahudi bernama Eleazar menggunakannya untuk menyembuhkan orang yang sedang kerasukan. Akan tetapi, sejarawan modern meyakini kitab yang dimaksud bukanlah kitab Key of Solomon melainkan kitab apokrif Perjanjian Sulaiman (Testament of Solomon). Kitab sihir beredar luas dan sepanjang waktu isi dan ukurannya semakin bertambah sehingga banyak versi bermunculan dan teks aslinya sudah tidak diketahui lagi. Semenjak abad 14, karya sihir yang diatributkan kepasa Sulaiman ini semakin memiliki pengaruh luas dalam kehidupan abad pertengahan sehingga sekitar tahun 1350, Paus Innocent VI memerintahkan agar semua Kitab Sihir yang berhubungan dengan Sulaiman ini dibakar karena dianggap berbahaya. Pada abad 17, kitab ini kembali beredar luas dalam beragam versi. Banyak yang menganggap naskah asli kitab ini ditulis dalam Bahasa Ibrani, namun sampai sekarang bukti yang mendukung anggapan ini tidak ditemukan.

Lemegeton

Grimoire lain yang juga diatributkan kepada Sulaiman adalah Legemeton atau juga dikenal dengan The Lesser Key of Solomon. Asal dan makna kata Lemegeton tidak diketahui hingga saat ini. Kitab ini juga disebut dengan nama Liber Spirituum dan Liber Offi ciorum. Beberapa menduga kitab ini pada mulanya ditulis dalam Bahasa Kaldea dan Ibrani, tapi dugaan ini diragukan kebenarannya. Tulisan terawal dari Lemegeton ditemukan dalam bahasa Perancis yang muatan isinya kemungkinan dinukil dari Perjanjian Sulaiman dan Kitab Henokh. Sebagian dari isi Lemegeton diterbitkan dalam bahasa Latin oleh demonologis Johan Weyer pada 1563 dengan judul Pseudomonarchia Daemonum (Pseudo-monarkis para iblis). Tahun 1584, Reginal Scott menerjemahkan sebagian isi Lemegeton dalam bukunya Sejarah Penemuan Sihir. Kitab sihir ini dibagi menjadi empat bagian: Goetia, Theurgia, Pauline Art, dan Almadel. Goetia membahas tentang ruh-ruh jahat. Theurgia membahas tentang ruh baik dan ruh jahat. Sementara itu, Pauline Art membahas tentang ruh-ruh gaib penjaga planet, tanda zodiak, dan jam-jam siang dan malam. Almadel membahas tentang 20 pemimpin ruh gaib penguasa empat mata angin dan lingkaran zodiak. Selain itu, kitab sihir ini juga memuat daftar 72 malaikat yang jatuh beserta gelar, segel, tugas, kekuatan dan malaikat lawan mereka. Munculnya jumlah 72 ini diyakini terpengaruh oleh doktrin Schemhamphorae, 72 malaikat pemikul Nama Agung Elohim.

Perjanjian Sulaiman

Kitab perjanjian sulaiman termasuk kedalam kategori kitab apokrif ditulis dalam Bahasa Yunani antara abad 1 dan 3 Masehi. Kitab ini mengisahkan pembangunan Bait Agung Yerusalem dimasa Sulaiman. Muatan isinya sarat akan demonologi, angelologi, dan tradisi mengenai pengobatan, astrologi, dan magis. Penulis kitab ini diyakini mendapat pengaruh dari Talmud Babilonia. Menurutnya, bintang-bintang dan benda luar angkasa memiliki hakikat demonik, mempengaruhi perjalanan hidup manusia, serta diperintah oleh iblis yang bisa menyebabkan kemalangan dan penyakit bagi manusia bumi. Kitab perjanjian ini memiliki andil besar dalam munculnya legenda kekuatan sihir Sulaiman. Akan tetapi, Kitab ini tidak memuat petunjuk praktis tentang pemanggilan maupun penatalaksanaan ritual magis.

Grand Grimoire (Grimoire Agung)

Kitab sihir berbahasa Perancis ini kemungkinan ditulis pada abad 17 atau 18. Edisi terawal dari tulisan magis ini tidak memiliki informasi tentang tempat dan tanggal penerbitannya. Salah satu versi dari Grand Grimoire ditemukan berasal dari tahun 1522 dengan judul lengkapnya Grimoire Agung, dengan Lingkaran Sakti Sulaiman dan Sihir Hitam; atau Perlengakapan Magis Agrippa Agung untuk Menemukan Harta Tersembunyi dan Penundukan Kuasa-kuasa Gaib, Dilengkapi dengan Ringkasan semur Ilmu Sihir. Editor, Venetiana del Rabina, mengatakan tulisan ini merupakan terjemahannya dari karya Sulaiman yang dia miliki. Grand Grimoire merupakan kitab sihir hitam dengan iblis tertingginya sama dengan dalam Grimoriun Verum berikut dengan bawahannya. Buku ini memiliki petunjuk praktis untuk ritual persekutuan antara penyihir dengan Lucifuge Rofocale, sosok mentri agung Lucifer, yang hanya muncul dalam grimoire ini saja. Nama akhirnya, Rofocale, kemungkinan anagram dari Focalor, sosok iblis yang muncul dalam Lemegeton. Dalam grimoire ini juga ditemukan petunjuk untuk ritual nekromansi, pemanggilan roh.

Grimoriun Verum

Dinukil dari Greater Key of Solomon dan ditulis dalam Bahasa Perancis, kitab sihir ini kemungkinan berasal dari pertengahan abad ke 18. Dalam perkembannya, muncul spekulasi bahwa Grimorium Verum diterjemahkan dari Bahasa Ibrani oleh pendeta Yesuit bernama Plaingiere dan diterbitkan oleh Alibeck dari Mesir tahun 1517. Grimorium Verum umumnya menyalin ulang petunjuk ritual magis dalam Key of Solomon namun menggunakan peralatan yang berbeda mengenai persiapan gulungan parkamen, pemanggilan, dan pengusiran sosok gaib. Selain itu, tulisan ini memuat hirarki iblis yang berbeda dengan jumlah 30 tingkat dibawah komando 3 pemimpin iblis, Lucifer, Beelzebub, dan Astaroth. Muatan dalam grimoire juga menunjukan pengaruh dari Lemegeton terutama mengenai “Rahasia Agung” pseudo Albertur Magnus.

Grimoire Honorius

Juga dikenal dengan Undang-undag Honorius, teks sihir ini kemungkinan ditulis pada abad 16 namun diterbitkan pertama kali di roma tahun 1629 dan menyebar luas abad ke 17. Grimoire Honorius diatribusikan kepenulisannya kepada Paus Honorius yang juga dikenal sebagai pencetus ritual exorcisme. Buku ini menunjukan pengaruh dari Lemegeton dan menyatakan ditulis berdasarkan praktik Kabalah, tapi hubungannya dengan kabalah sangat ganjil. Sebaliknya, kitab sihir ini lebih banyak memuat elemen kristiani. Teks ini dianggap sebagai tulisan paus dimana dia menitahkan otoritas gereja harus memiliki kekuasaan untuk memanggil dan mengendalikan sosok-sosok gaib. Kekuatan ini telah diwariskan kepada gereja sebagai pelanjut dari st. Petrus.
Ritual yang dimuat menggabungkan eleme kabalah seperti 72 nama suci Yahweh dengan elemen kristian seperti pengakuan dosa, litani, jemaat suci, malaikat, Injil Yohanes dan doa suci diikuti dengan pengorbanan darah binatang, yang membuatnya lebih tampak seperti Misa Hitam. Edisi 1670 Honorius memuat petunjuk pelakasanaan exorcisme bagi manusia dan hewan. Dengan kedudukannya sebagai teks magis, tulisa ini dianggap tidak memiliki fondasi teologis yang kuat dan ditulis untuk kepentingan komersial.

Pengunjung Blog

Komentar Terbaru

My Blog Rank

SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Advertisement

Translate

Popular Posts

Visitors

Total Pageviews

Powered by Blogger.

Followers