Sunday, October 16, 2016

 

Dalam mitologi Yunani Hermes adalah dewa perbatasan dan pengelana, gembala dan kawanan gembala, pidato dan kebijaksanaan, sastra, dan penyair, atletik, penemuan dan pencurian. Dalam mitologi Romawi, ia dikenal dengan nama Merkurius si cerdik yang sering memperdaya para dewa untuk kepentingan dirinya atau umat manusia. Atribut dan simbol yang sering dilekatkan pada sosok Hermes adalah herma, ayam jantan dan kura-kura, tas, sandal bersayap, topi bersayap, dan tongkat di tangan kirinya. Dalam fungsinya sebagai dewa penerjemah, Hermes bertugas sebagai utusan menyampaikan pesan dari para kepada Manusia, tugas ini dijalaninya bersama Iris. 


Hermes, sebagai penemu api, sama dengan Titan Promotheus. Selain Lira dan seruling, Hermes juga dipercaya sebagai penemu beragam jenis olahraga atletik dan boxing, membuatnya dianggap sebagai patron para atlit. Dewa Hermes juga memiliki tugas sebagai seorang psychopomp, pendamping roh orang mati untuk menempuh perjalana menuju Hades. Dalam tugasnya ini, dia sering digambarkan sebagai satu dewa lainnya yang hanya bisa bebas keluar masuk dunia bawah selain Hades dan Persephone.


Dalam jajaran Pantheon Olympus, Hermes adalah putera Zeus dan Pleiade Maia, putri Titan Atlas. Dia terlahir di gunung Cyllenia Arcadia. Asal-usul sosok Maia, Ibu Hermes, sedikit membingungkan. Dalam Homeric Hymn, Maia merupakan sesosok nimfa, namun dalam sumber lain dia disebut sebagai Pleiades, puteri Titan Atlas. Hermes tumbuh dengan cepat. Pada hari pertama dia lahir, dia menemukan lira. Menjelang senjanya, dia bertarung dengan ternak surgawi dewa Apollo. Ini untuk pertama kalinya, ternak yang merupakan korban persembahan untuk dewa Apollo dicemarkan, dan itupun oleh sosok Bayi Hermes. Hermes menggiring ternak ini kembali ke Yunani dan menyembunyikan mereka lalu menghapus jejak kaki mereka. Apollo murka dan menuduh Hermes, tapi Maia mengatakan itu tidak mungkin karena dia berada bersama Hermes semalaman. Zeuspun datang menengahi, dikatakannya kalau Hermes memang benar mencuri ternak Apollo mereka harus segera mengembalikannya. Apollo dan Hermes terlibat adu mulut, lalu Hermes memainkan liranya membuat Apollo terpesona. Dia setuju memberikan ternak pada Hermes sebagai tukaran atas lira Hermes. Tindakan cerdiknya mencuri ternak Apollo ini membuatnya juga dianggap sebagai dewa pencuri.


Hermes patuh pada ayahnya Zeus. Ketika Nimfa Lo, salah satu dari selir Zeus, dipenjara oleh dewi  Hera dibawah pengawalan Argus Panoptes, Raksasa Banyak Mata, Hermes menyelamatkannya dengan cara membuat raksasa itu tertidur dan memancung kepalanya. Dalam agama Romawi, Hermes dikaitkan dengan sosok dewa Merkurius, meskipun berasal dari tradisi Etruska, ia memiliki banyak kesamaan dengan Hermes. Sosok Hermes juga disinkretisasikan dengan dewa kebijaksaan Mesir, Thoth, dikenal dengan Hermes Trimegistus. Sosok ini sangat berpengaruh dalam perkembangan ilmu pengetahuan di wilayah Alexandria kuno.


Kultus pemujaan dewa Hermes berpusat di Peloponnese. Namun  kuil sucinya didirikan di Gunung Cyllene, Arkadia, tempat dipercaya sebagai kelahirannya. Pada kuil-kuil pemujaanya di wilayah Yunani, Hermes digambarkan dengan patung pemuda tampan berambut keriting. Dia biasanya dilukiskan telanjang mengenakan selendang di bahunya terkadang mengenakan topi persayap.


Di beberapa wilayah, pemujaan terhadapa Hermes bersama dengan Herakles dan Theseus sering dilakukan pada acara pembukaan arena tarung dan pertandingan boxing. Dalam kuilnya, para pemuja diharuskan mengalungkan perhiasan perak di altar emas sucinya selain persembahan berupa barang berharga lainnya juga diterima. Selain itu, air susu domba bersama dengan madu diletakkan di altar Hermes dalam wadah. Sebelum pemujaan dimulai, jemaah diharuskan mencelupkan tangannya ke dalam wadah ini.  


Homer mengatakan dalam Odysses, Odysseus melakukan pemujaan kepada Hermes di depan gerbang istana Alkinous dengan cara melakukan korban tuangan dari cawan emas. Korban bakaran hewan,umunya bagi, juga sering dipersembahkan kepada Hermes dan puteranya Maia. Setelah dilakukan untuk persembahan, hewan itu kemudian disajikan dalam jamuan makan bersama dengan melakukan pujian kepada Hermes dan Maia. 


Di wilayah Yunani Selatan, pemujaan terhadap Hermes dilakukan di tempat terbuka. Di sana patung Hermes diletakkan di tempat ramai. Di depan patung itu diletakkan tungku yang didalamnya ada lampu perunggu. Pada malam harinya, orang-orang akan berdatangan ke patung tersebut untuk berdoa. Mereka membakar rempah suci di dalam tunggu lalu mengisi lampu dengan minyak dan menyalakannyanya. Pada mezbah patung Hermes, uang koin akan diletakkan dan jemaah lalu membisikan keinginan mereka pada sang dewa.


1 comment:

Pengunjung Blog

Komentar Terbaru

My Blog Rank

SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Advertisement

Translate

Popular Posts

Visitors

Total Pageviews

Powered by Blogger.

Followers