1. Ingatan
Tertinggalnya bekas bekas yang lampau, meskipun tidak selalu ada secara sadar, namun masih dapat ditimbulkan kembali dalam kesadaran.
Bahwa tiap moment atau peristiwa yang disadari setelah tenggelam ke bawah sadar, tidaklah segera hilang pengaruhnya, melainkan masih mengesankan kerja kelanjutan 2. Ingatan juga didefinisikan oleh beberapa ahli psikologi sebagai berikut:
a. William stern
Ingatan adalah suatu kemampuan menghubung-hubungkan pengalaman yang telah lampau dengan pengalaman sekarang. Jadi pengalaman lampau yang telah melekat didalam jiwa seseorang direproduksi dalam masa sekarang.
b. kohnstamm
ingatan adalah segala macam tugas kejiwaan yang saling berhubung-hubungan di dalam waktu. Jadi pekerjaan mengigat itu tidak bias terlepas daripada waktu, baik yang telah lewat maupun yang sedang berlangsung ataupun untuk ramalan yang akan datang.
Pekerjaan mengingat tersebut sebenarnya adalah suatu kemampuan rohaniyah manusia untuk menerima, menyimpan, dan menimbulkan kembali segala lukisan-lukisan kejiwaanya. Mesipun kemampuan ini bagi masing-masing manusia berbeda-beda kekuatanya, maka terdapat sifat-sifat umum yang diberikan kepadanya:
· Ingatan cepat yaitu bilamana dapat dengan mudah menerima lukisan-lukisan kejiwaan.
· Ingatan yang siap bilamana ia dapat dengan mudah menimbulkan kembali lukisan-lukisan kejiwaan.
· Ingatan yang teguh, setia, dan sluas, bilamana ia dapat menyimpan kesan-kesan dalam waktu lama
Pada umumnya ingatan itu banyak dipengaruhi oleh kondisi tubuh (kelelahan, kegugupan,) juga pada usia (makin tua kita makin berkurang kemampuan ingatan kita, yakni diatas usia 50 tahun ingatan makin menyusut). Disamping itu ingatan kita juga dapat tahan lama oleh karena dibantu perasaan yang menyertai kejadian-kajadian, baik yang bersifat senang maupun yang menyedihkan.
Ada peristiwa perasaan yang berhubungan dengan soal ingatan yang dialami banyak orang yaitu “Fausse Reconalisance” atau “Paramnese” yaitu seseorang yang baru mengalami lingkungan baru tetapi terasa olehnya bahwa lingkungan tersebut telah dikenal sebelumnya sehingga tidak merasa baru (asing)[1].
Menurut Leavitt (1945), tingkat kemampuan mengingat itu banyak bergantung pelbagai faktor:
1. Berartinya bahan-bahan yang harus diingat. Mengingat bahan-bahan berarti lebih mudah daripada bahan- bahan yang tidak berarti.
2. Kemauan yang kuat untuk mengingat-ingat. Seseorang yang berusaha sungguh-sungguh untuk mengigat-ingat akan memperoleh tingkat kemampuan ingatan yang lebih besar.
3. Tingkat penguasaan tugas, bilamana sesorang benar-benar memahami ugas yang diberikan dalam percobaan/pelajaran, maka semakin besar pula tingkat kemampuan mengingatnya, akan tetapi sebaliknya semakin berkurang menguasai tugas yang harus dilaksanakan, semakin kecil tingkat kemampuan mengimgatnya.
4. Lamanya waktu yang diberikan. Orang yang bias cepat belajar dan berfikir menunjukan lebih besar kemampuan mengingat daripada orang yang lambat berfikir \belajar setelah periode waktu yang singkat. Akan tetapi orang yang lambat berikir, menunjukkan lebih besar kemampuan ingatanya daripada yang cepat berfikir setelah periode waktu beberapa bulan (lebih lama), baik menyangkut bahan-bahan yang mengandung arti maupun tidak.
Ingatan dengan sendirinya banyak menentukan sukses tidaknya proses belajar seseorang, oleh karena dengan ingatan yang kuat seseoarang bias menguasai ilmu pengetahuan yang dimilikinya melalui proses belajar, dan pengetahuan tersebut kecuali dapat tahan lama juga dapat dikembangkan lebih luas lagi.
A. Strategi Meningkatkan Ingatan
Proses mengingat berlangsung melalui tiga tahap. Berikut ini tahap-tahap
tersebut:
Tahap pertama adalah belajar. Melalui belajar orang menerima informasi
dari lingkungan. Pemerolehan informasi dapat dilakukan dengan sadar dan
bertujuan (intentional learneing) melalui perhatian dan konsentrasi terhadap
sesuatu yang ingin dipelajari. Tetapi informasi dapat diterima tanpa tujuan
untuk mengingatnya (incidental learning).
tersebut:
Tahap pertama adalah belajar. Melalui belajar orang menerima informasi
dari lingkungan. Pemerolehan informasi dapat dilakukan dengan sadar dan
bertujuan (intentional learneing) melalui perhatian dan konsentrasi terhadap
sesuatu yang ingin dipelajari. Tetapi informasi dapat diterima tanpa tujuan
untuk mengingatnya (incidental learning).
Tahap kedua adalah penyimpanan (retention): informasi yang diterima
memori jangka pendek (short-term memory), yakni hanya mengingat-ingat
informasi dalam beberapa detik sampai beberapa jam. Informasi ini perlu
ditransfer ke dalam memory jangka panjang (long-term memory) agar dapat
disimpan dan diingat lebih lama, bahkan mungkin bertahan seumur hidup Tahap ketiga adalah mengingat kembali informasi yang telah diterima dan
tersimpan dalam memori jangka panjang.
memori jangka pendek (short-term memory), yakni hanya mengingat-ingat
informasi dalam beberapa detik sampai beberapa jam. Informasi ini perlu
ditransfer ke dalam memory jangka panjang (long-term memory) agar dapat
disimpan dan diingat lebih lama, bahkan mungkin bertahan seumur hidup Tahap ketiga adalah mengingat kembali informasi yang telah diterima dan
tersimpan dalam memori jangka panjang.
Berikut adalah beberapa stratregi dalam meningkatkan daya ingat :
1. Memasukkan perasaan kita ke dalam suatu ingatan, sesuatu yang diingat dengan perasaan adakalahnya akan susah dilupakan, misal anda mempunya kenangan indah dengan seseorang yang anda cinta, tentu susah dilupakan?
2. Melatih memori atau ingatan dengan kegiatan yang dapat meningkatkan daya ingat. Misal berhitung, mengisi teka-teki silang, atau quiz. Kegiatan permainan tersebut dapat melatih daya ingat sehingga kualitas otak tidak menurun.
3. Mulailah dengan gaya hidup yang sehat, antara lain dengan perbanyak makan makanan yang mengandung riboflavi, thiamine, vitamin B yang akan meningkatkan kemampuan otak untuk mengingat. Juga menjaga kondisi tubuh, hindari stress.
4. Terus berlatihlah dengan ingatan anda. Cobalah untuk mengingat kembali kejadian atau hal yang lalu untuk melatih mempertajam daya ingat.
B. Mempertahankan dan Memperkuat Ingatan
Dalam mencatat sebuah informasi otak kita memerlukan beberapa langkah. Dimulai dengan proses mencatat (register), menyimpan, kemudian mengambilnya kembali. Pencatatan akan lebih efektif apabila kita memiliki perhatian dan motivasi lebih terhadap informasi tersebut. Informasi pun akan disimpan lebih lama apabila kita sering mengingat-ingatnya kembali. Hal itu memindahkan status memori jangka pendek tersebut menjadi memori jangka panjang. Di dalam memori jangka panjang ini, informasi diatur, disusun, dan dipadatkan sehingga tertata menurut petunjuk (clue) tertentu, yang bisa dipanggil sewaktu-waktu apabila kita membutuhkannya. Tapi proses itu tidak selalu berjalan mulus, karena ada banyak penghalang yang dapat membuat informasi tersebut tidak mengendap sebagaimana mestinya. Diantara beberapa penghalana tersebut adalah sebagai berikut:
1. Terlalu sibuk dan terlalu banyak tugas dan masalah yang harus diselesaikan bisa membuat otak kita overloaded.
2. Lingkungan yang tidak sehat.
3. Gangguan medic seperti tekanan darah tinggi, kurang tidur, terlalu banyak minum pil tidur, terlalu banyak minum minuman keras, dan disfungsi kelenjar tiroid.
4. Gangguan psikologis seperti depresi, kecemasan, atau sekedar kurang stimulasi, juga dapat jadi penghalang terciptanya memori baru.
5. Berkurangnya jumlah neuron di otak.
Ditelusuri berdasarkan jangka waktu keawetan sebuah informasi di otak terdapat lima memori yaitu:
1. Memori semantic merupakan memori tentang makna simbol dan kata. Dengan memori ini, kita bisa membedakan anjing dengan kucing.
2. Memori Implisit biasanya menyangkut kecakapan tertentu, seperti bersepeda, berenang.
3. Memori Remote merupakan gudang data, umumnya melemah sejalan dengan bertambahnya usia.
4. Memori Working adalah memori jangka pendek, yang kita andalkan saat melakukan kegiatan sehari-hari, seperti mengingat bagian kalimat pertama saat lawan bicara kita sedang mengucapkan bagian kalimat kedua, sehingga kita dapat memahami apa yang ia maksud.
5. Memori Episodik ialah memori yang menyangkut pengalaman yang belum lama terjadi. Apa nama film yang ditonton minggu lalu, apa nama restoran yang dipesan untuk makan bareng Minggu besok, di mana kita meletakkan kacamata barusan, dst. Memori Episodik juga mengalami kemunduran dengan bertambahnya usia.
Banyak orang yang mengeluh bahwa mereka mulai mudah lupa halhal kecil ataumengalami penurunan daya ingat. Sebenarnya otak tidak pernah kehilangan daya ingat. Otak dapat merekam segala sesuatu seperti halnya komputer. Meskipun, masalah kehilangan daya ingat bisa terjadi karena kita tidak mempraktekan untuk mengingat informasi sehingga memori yang kita miliki bisa hilang.
Otak seperti bagian tubuh yang lain membutuhkan latihan fisik dan mental bersamasama dengan nutrisi khusus untuk meningkatkan kekuatan daya ingat. Nah, jika Anda ingin agar otak dapat berfungsi dengan maksimal, berikut 10 hal yang bisa dilakukan untuk menjaga daya ingat tetap baik:
1. Kedelai
Menurut Prof. Sandra File dari Guy's Hospital, London, kedelai mengandung isoflavones yang dapat bertindak sebagai reseptor estrogen dalam otak manusia, terutama dalam hippocampus sebagai area penting untuk memori sehingga bentuk hubungan saraf baru lebih siap.
2. Zat besi
Penelitian di Kings College, London dan Universitas Rochester New York menunjukkan penurunan konsumsi zat besi dapat memiliki dampak detrimental pada tingkat IQ dan fungsi kognitif karena zat besi memainkan peranan penting dalam merubah signal dalam otak.
3. Kopi
Kopi dapat meningkatkan penampilan mental dan memori karena kopi dapat merangsang banyak daerah dalam otak yang dapat mengatur tetap terjaga, rangsangan, mood dan konsentrasi. Penelitian di Universitas Arizona ditemukan bahwa orang dewasa yang minum kopi sebelum test memori menunjukkan perkembangan yang signifikan dibanding mereka yang minum kopi tanpa kafein.
4. Latihan Mental
Penelitian menunjukkan bahwa rangsangan mental dapat menjaga otak sehat dan meningkatkan kekuatan daya ingat. Orang yang memiliki daya ingat bagus cenderung memiliki berbagai keinginan dan dapat mengatasi tantangan latihan mental. Latihan mental dapat menggunakan teknik seperti puzzle, tekateki dan minat pada bidang sosial dan budaya.
5. Latihan fisik
Setengah jam melakukan latihan fisik sebanyak tiga kali dalam seminggu cukup berdampak pada peningkatan kekuatan
otak. Olah raga dapat memperbaiki kemampuan jantung untuk memompa darah lebih efektif.
6. Mengunyah permen karet
Para peneliti Jepang menemukan bahwa aktifitas dalam hippocampus mengalami peningkaan saat orang sedang mengunyah permen karet. Tetapi Dr. Andrew Scholey dari Universitas Nothumbria mengatakan bahwa mengunyah permen karet dapat meningkatkan denyut jantung sehingga memperbaiki oksigen yang dikirim ke otak dan meningkatkan kekuatan kognitif.
7. Ginkgo biloba
Ginkgo biloba digunakan sebagai obat penguat daya ingat selama beriburibu tahun yang lalu. Menurut Dr. George Lewith ginkgo dapat memperbaiki sirkulasi darah ke otak dengan membesarkan pembuluh darah sehingga meningkatkan suplai oksigen.
8. Minyak ikan
Minyak ikan banyak mengandung asam lemak omega 3 yang merupakan komponen penting dari membran sel otak dan
dapat memperbaiki kekuatan daya ingat.
9. Rosemary dan sage
Minyak dari tumbuhan ini dapat merangsang memori, memperkuat kejernihan dan kesadaran dan membantu
menyembuhkan kecapaian mental.
10. Vitamin B
Vitamin B berfungsi mengirimkan oksigen ke otak dan memberikan perlindungan terhadap kerusakan bebas. Vitamin B mempertajam dan meningkatkan daya ingat. Niacin atau B3 sangat baik memperkuat otak, sementara B6 penting untuk memproduksi neurotransmitter terutama untuk meningkatkan mood. B12 baik untuk kesehatan otak secara keseluruhan. Vitamain B juga dibutuhkan untuk membantu tubuh membentuk acetylcholine, suatu bahan kimia otak yang dibutuhkan oleh daya ingat.
No comments:
Post a Comment