Thursday, April 30, 2015

Tujuh Dewa Dewa Laut dalam Berbagai Mitologi

Gonaqade’t

Merupakan dewa penguasa lautan yang berasal dari mitologi bangsa Amerika Utara pesisir samudera Pasifik. Dalam mitologi tersebut, dewa ini dipercaya akan menganugerahkan kesaktian dan kekayaan yang berlimpah pada siapapun yang berhasil bertemu dengannya. Dia muncul dalam berbagai penyamaran, seperti mucul dari laut dalam wujud gubuk bercat indah dengan dilengketi oleh kerang Haliotis biru dan hijau pada dindingnya, atau dengan wujud kepala ikan besar, atau juga dengan wujud sampan perang berlukisan. Akan tetapi, umumnya dewa ini dilukiskan dengan kepala besar memiliki sirip dan insang.
Ikatere

Merupakan dewa penguasa ikan-ikan di samudera pasifik menurut mitologi bangsa Polynesia. Ia adalah putera dari Punga dan cucu Tangora, dewa samudera sekaligus dewa pencipta. Ikatere disembah di berbagai wilayah Polynesia sebagai dewa pencetus alam kehidupan di bawah samudera, khususnya ikan. Dia memiliki saudara bernama, Tu Te Wanawana yang merupakan dewa penguasan binatang melata. Ketika terjadi badai dan banjir besar pada masa penciptaan karena ulah Tawhirimatea dewa angin, Tu Te Wanawana pergi menuju daratan untuk menyelamatkan diri sementara itu Ikatere berlindung ke dalam lautan. Kejadian ini kemudian memicu terjadinya konflik abadi antara Tanemahu dewa hutan dan Tangaroa dewa laut.
Manannan

Merupakan dewa laut dalam kepercayaan bangsa keltik, khusunya di Irlandia dan Britania. Dewa ini dipuja dalam beragam kultus di wilayah tersebut. Nama “Isle of Man” sebuah wilayah kepulauan di Inggris diambil dari nama dewa ini, yang menurut kepercayaan tempat dimana dia dikuburkan. Manannan menguasai “Isle of Blessed”, sebuah pulau misterius yang diyakini berada di Samudera Atlantik. Dia mengatur pergerakan cuaca dan angin di lautan. Selain itu, dewa ini juga merupakan ayah dari Mongan, Pahlawan legendaris mitologi Irlandia.
Munakata No Kami


Merupakan dewa-dewa penguasan lautan dalam kepercayaan Shinto di Jepang. Dewa ini terdiri atas tiga kelompok Kami, umumnya dikenal dengan Sumiyoshi No Kami, yang bertugas melindungi pengelana lautan termasuk nelayan. Mereka juga disembah oleh sekte Jingukogo yang juga sampai ke Korea. Selain itu, dewa ini dipercaya sebagai dewa pelinding para penyair. Kuil pemujaan mereka berpusat di Osaka yaitu kuil Sumiyoshi Taisha dan Munakata Taisha.
Njord

Merupakan dewa penguasa lautan dan angin dalam kepercayaan bangsa Nordik Islandia. Dewa ini disembah pada periode Viking antara tahun 700 M hingga kedatangan Kristen di Islandia 1100 M. Njord merupakan dewa dari ras Vanir, namun ketika peperangan antara Vanir dan Aesir, Njord dijadikan tawanan dan sebagai tebusan kedamaian antara dua ras dewa tersebut. Dia merupakan dewanya para pelaut dan nelayan yang menganugerahkan limpahan kekayaan kepada umat manusia. dia juga menguasai angin dan badai. Pasangannya adalah Skadi, puteri raksaan Thiassi, dia merupakan ayah dari Freyr dan Freyja. Dia berdiam didalam kapal gaib, Noatun. Pengunaan kapal dalam ritual pemakaman bangsa Viking kemungkinan berkaitan erat dengan dewa ini.
Poseidon

Merupakan dewa laut dalam mitologi Yunani dan disembah antara 1600 SM hingga 400 M. Poseidon adalah salah satu dari tiga putera Kronos dan Rhea. Dia saudara dari Zeus dan Hades dan ayah dari Theseus, raja Athena, Erectheus, Neleus, Raja Pylos dan Pelias dari Iolkos. Pasangannya adalah Amphitrite. Menurut tradisi Yunani, setelah mengalah Kronos, Zeus membagi kekuasaan dengan saudara2nya, Zues berkuasa atas langit, Poseidon berkuasa atas lautan, dan Hades dunia bawah.
Tam Kung

Merupakan dewa laut dalam mitologi China yang berkuasa atas air dan hujan. Pemujaan terhadap dewa ini hanya terbatas di pesisir pantai perbatasan Hongkong dan Macau. Menurut legenda, dia pada mulanya adalah seorang kaisar berusia delapan tahun yang bunuh dengan mencebur ke laut terdesak oleh penyerang Kublai Khan. Sebuah kuil suci di Coloane Macau didirikan khusus untuk menghormatinya. Tam Kung berkaitan erat dengan penggunaan simbol naga. Dewa ini dilukiskan duduk bertapa memegang lonceng di tangannya.

Thursday, April 23, 2015

Dewa Dewi Bangsa Funisia

Tanit

Dewi Bulan bangsa Funisia dan Pontic (Kartaginia). Keberadaanya ditemukan dalam beragam gulungan-gulungan kuno yang ditemukan di sepanjang pantai Utara Afrika. Dewi ini berkaitan dengan kultus penyembahan pada Dewi Astarte. Ia memiliki simbol suci berupa peralatan menyerupai bulan sabit. Dewi ini dijuluki sebagai “dewi penjaga kuil suci.” Di wilayah Kartagia, Tanit merupakan dewi agung tertinggi yang dijuluki sebagai “wakil Baal”, akan tetapi penaklukan bangsa Romawi membuat kultus penyembahannya digantikan oleh penyembahan pada Juno, meski demikian keberadaan Tanit tetap bertahan dengan nama Caelestis. Dewi Ceres juga disembah pada kuil Tanit di Kartagia.
Anat

Dewi Anat di sembah oleh bangsa Funisia dan Kanaan sebagai dewi kesuburan dan dewi perang. Dia merupakan saudari dari Baal. Dalam seni, dewi ini biasanya digambarkan telanjang dengan payudara dan wilayah kemaluannya lebih ditonjolkan. Dia sering dilukiskan mengenakan gaya rambut seperti Dewi Mesir Hathor. Anat sering dijuluki sebagai ibu para dewa dan kekasih langit. Selain sebagai dewi kesuburan, Anat juga merupakan dewi perang yang merupakan pengaruh dari Bangsa Mesir pada awal abad 18 SM. Trait Anat sebagai dewi perang bermula dari Dinasti Hyskos dimana Anat merupakan dewi yang cukup terkenal di wilayah Mesir Bawah tersebut. Sebuah kuil didirikan untuknya di Tanis dan disana dia dipercaya sebagai puteri dewi matahari Ra dengan mengenakan atribut perang seperti tombak, kapak, dan perisai. Gulungan Ras Samra menjulukinya sebagai “Antit” ratu surgawi dan kekasih semua Dewa. Dijuluki sebagai “perawan Anat,” dia sering memuaskan dirinya dengan pesta seks diserta kekerasan bersama para dewa dimana di pahanya mengalir darah dan cairan lain akibat “pesta kekerasan” tersebut. Dia juga merupakan salah satu dari tiga dewi serangkai bersama dengan Athirat dan Asyera.
Astarte

Merupakan dewi kesuburan yang disembah oleh bangsa Funisia di wilayah Lebanon dan Syria pada periode 1500 SM hingga 200 SM. Astarte juga dipercaya sebagai dewi bintang senja, dewi perang dan dewi asmara. Gulungan kuno yang ditemukan di bekas kuilnya di Sidon menggambarkan bahwa Astater merupakan emanasi dari Baal Samin, perwujudan dari kekuatan ilahiahnya. Binatang sucinya adalah sphinx, yang sering digambarkan berada di sisi tahta agungnya. Astarte sering digambarkan dengan baetyls atau tugu batu. Pada masa pendudukan Yunani, kultus Astarte melebur dengan penyembahan terhadap dewi Aphrodite. Sebuah prasasti pada abad 1 SM menyatakan sebuah kuil suci di Delos dipersembahkan untuk Aphrodite yang disebut sebagai dewi suci bangsa Syria. Astarte juga sering digambarkan telanjang mengenakan mahkota tanduk lembu berhiaskan piringan matahari.
Baal Samin

Baal Samin bermakna raja langit yang merupakan dewa tertinggi dalam jajaran pantheon Funisia. Dewa ini kemungkinan berasal dari kebudayaan Kanaan sebagai dewa hujan dan pertanian, namun menjadi terkenal dan dihormati di wilayah Cyprus hingga Kartagia. Julukannya termasuk “pembawa petir”. Nama Baal Samin pertama kali muncul pada sebuah gulungan perjanjian antara Raja Hititu Suppiluliuma dengan Raja Nagmadu dari Ugarit pada abad 14 SM. Kuil suci Baal Samin berpusat di Byblos menurut prasasti kuil itu dibangun oleh Yehemilk. Yosephus mengatakan bahwa kultus Baal Samin masih bertahan hingga menjelang akhir kekuasaan Raja Sulaiman. Di Karateoe, nama muncul sebagai pemimpin para dewa bangsa itu. Sementara itu, di Syria dia digambarkan dengan wujud mengenakan mahkot bulan sabit dengan piringan cahaya matahari di tangannya. Pada masa pendudukan Yunani, dia melebur bersama Zeus sementara bangsa Romawi menyebutnya Caelus.
Dagan

Merupakan dewa kesuburan dan landang gandum bangsa Funisia. Dia juga merupakan Ayah dari Baal pada epos penciptaan yang ditulis dalam naskah Ugarit. Sebuah kuil suci didirikan khusus untuk dewa ini di Mari (Syria) dan dia juga dikenal di sebagian wilayah Mesopotamia sebagai pasangan dari Salas. Dewa ini merupakan dewa utama bangsa Palestina di Gaza dan Asdod. Kultus penyembahannya ini diperkirakan berlangsung hingga sekitaran tahun 150 SM. Kesalahpahaman bangsa Israel terhadap kata Ugarit Dagan menimbulkan asumsi bahwa dia merupakan dewa ikan dan dilukiskan memiliki ekor ikan.
Esmun

Merupakan dewa kesembuhan Funisia yang pertama kali mulai disembah pada Zaman Besi di wilayah Sidon. Kultus penyembahannya kemudia menyebar hingga ke Kartagia, Siprus, dan Sardinia. Pada periode selanjutnya, dewa ini bersinkretasi dengan Melqart dan Asklepios pada periode helenistik. Namanya kemudian juga dikaitkan dengan dewi bumi Celestis.
Hadad

Merupakan dewa cuaca bangsa Funisia di Syria. Dewa ini berasal dari dewa Akkadia Adad. Pada sebuah naskah kuno yang ditemukan di ibukota Kanaan kuno, nama Hadad merupakan nama lain bagi Baal. Suaranya digambarkan laksan auman dari balik awan dan memiliki senja berupa busur petir. Dia merupakan putera Asyerah. Pada periode Helenik, kultus penyembahannya umumnya ditemukan di Ptolemais dan Hierapolis. Pasangannya menurut mitologi syria adalah Atargatis, yang lebih terkenal darinya di Hierapolis. Patung dewa-dewi ini biasnya dibawa dalam arak-arakan kelaut dua tahun sekali. Menurut sejarawan Yahudi Josephus, Hadad juga dipuja di Damaskus pada abad 8 dan 9 SM. Menjelang abad 3 SM, kultus Hadad-Attargis menyebar hingga ke Mesir, disana dia disamakan dengan dewa Sutekh. Dalam tradisi Yunani, dia berubah menjadi Zeus dengan pasangannya Hera.
Melqart

Merupakan dewa ketampanan bangsa Funisia disembah sekitaran tahun 1200 hingga 200 SM. Dia diyakini memiliki kekuasaan atas samudera raya. Informasi mengenai Melqart umumnya ditemukan dari Tyrem dimana dia dianggap sebagai kekasih dari Astarte dan salah satu dari tiga dewa utam bersama dengan Baal Samin dan Astarte. Kultus Melqart berkembang pesat di Kartagia, Syprus dan Mesir. Dia juga dikaitkan dengan Esmun, dewa penjaga kota Sidon. Dalam tradisi Ibrani, dia dikenal sebagai penguasa dunia bawah dan kemungkinan berdasarkan kisah Sumeria tentang Nergal. Pada periode Helenik, dia bersinkretasi dengan dewa matahari, dan Herakles atau Herkules. Pilar di kuilnya di Gadeiea diganti nama menjadi Pilar Herkules oleh bangsa Romawi.