Di bawah cahaya mentari dan rembulan, bangsa Manusia terbangun. Elf menjuluki mereka Edain, anak kedua ciptaan Iluvatar. Sementara itu, Fingon, putera Fingolfin, berusaha menyelamatkan Maedhros dari menarae Thangorodrim. Dengan bantuan Thorondor, Raja Elang, ia berhasil menyelamatkan sepupunya tersebut. Sebagai ungkapan terimakasihnya, Maedhros mengangkat Fingolfin dan para keturunanya sebagai raja tertinggi Noldor di Middle-earth. Akan tetapi, para saudaranya tidak senang dengan tindakannya ini dan Maedhros merasakan akan terjadi pertentangan di antara kerabatnya memindahkan mereka ke Mithrim.
Vala Ulmo memberikan kepada Turgon, putera kedua Fingolfin, sebuah mimpi. Mimpi yang menunjukkan padanya sebuah tempat dia bisa aman dari kekuatan Melkor. Di tempat itu, Turgon secara diam-diam pindah bersama banyak Elf Noldor lainnya. Tempat itu dikenal dengan nama Gondolin, kota besar yang tersembunyi. Di Angband, Morgoth mendengan berita bersatunya Elf Noldor dan kerajaan-kerajaan mereka. Dia menyerang mereka dengan pasukan Orc akan tetap pasukan Fingolfin dan Maedhros sudah siap siaga. Dengan cepat, mereka mengalahkan pasukan Orc morgoth dan melancarkan serangan ke Angband tapi mereka tidak berhasil menaklukkan Angband. Salju dan es Pegunungan Besi mempersulit kelancaran serangan itu. Dagor Aglareb, pertempuran gemilang, berakhir.
Morgoth menyadari Orcnya bukanlah tandingan seimbang bagi kekuatan Elf dan mulai mencari cara menciptakan makhluk yang lebih mematikan. Setelah seratus tahun percobaan, ia menciptakan naga pertama, Glaurung. Ketika pertama kali diluncurkan dalam perang ia masih muda dalam hitungan usia naga dan tumbuh ke ukuran dan kekuatan sempurna, dan sisiknya masih rentan terhadap senjata. Tapi keberadaan dan kekuatannya menggentarkan para Elf dan mereka dipukul mundur dari Ard-Galen. Kemenangan ini hanya singkat karena Fingon berhasil memukul mundur Glaurung ke Angband. Morgoth tidak senang karena Glaurung muncul ketika ia belum terlalu kuat dan tidak membiarkan adanya serangan lain dari Angband selama dua ratus tahun. Kemudian Morgoth membuka perbatasan Angband mengirimkan aliran api menghanguskan padang Angfaulith. Banyak Elf tewas ketika mereka menyelamatkan diri dari aliran api dan asap ini. Mereka menyebut ini Dagor Bragollach, serangan api tiba-tiba.
Balrog menyerang dataran tinggi Dorthonion sekarang dipimpin oleh Glaurung yang telah dewasa. Dia memimpin Balrog dan Orc menuju kemenangan dan menembus pertahanan Elf. Maedhros dan saudara-saudaranya putera Feanor, terpecah belah dan pasukan Morgoth bergerak menuju arah utara. Ketika Fingolfin mendengar serangan di Angalfuith yang -menewaskan banyak Noldor, ia menyeberangi asaap-asap reruntuhan Angalfuith menuju Angband dan menantang Morgoth bertarung. Mereka terlibat dalam pertarungan sengit. Fingolfin melukai Morgot tujuh kali. Tapi ia bukanlah lawan seimbang bagi Penguasa Kegelapan. Fingolfin tewas di tangan Morgoth.
Setelah kematian Fingolfin, Sauron, pelayan Morgoth paling setia, menaklukkan Tol Sirion. Beberapa tahun berikutnya, Noldor dan Edain kehilangan seluruh wilayah utara memaksan mereka mempertahankan Hithlum, Himring, dan Nargothrond. Gondolin masih tersembunyi dan belum bisa diserang. Pada periode inilah, Beren dari Rumah Beor kaum Edain jatuh cinta dengan Luthien, Puteri Elf Sindar dan anak dari Raja Thingol dengan Maia Melian. Thingol tidak ingin puterinya menikahi Beren dan memberikannya sebuah persyaratan yang mustahil. Dia ingin Beren mengambil Silmaril sebagai syarat menikahi Luthien. Meskipun terkesan mustahil, Beren berangkat menuju Angband karena cintanya yang begitu besar kepada Luthien. Meskipun Thingol melarangnya, Luthien kemudian pergi menyusl Beren ke Angband. Dalam perjalananya, Beren bergabung dengan Raja Finrod, Raja Tertinggi Gondor putera Fingolfin, dan pasukannya. Dalam perjalanan mereka ke Angband, mereka ditangkap oleh pelayan Sauron dan ditawan. Satu demi satu, mereka dibunuh oleh manusia serigala hingga yang masih hidup hanya Beren dan Finrod. Ketika serigala Sauron menyerang Beren, Finrod memutuskan belenggunya dan menghadapi serigala itu hingga mereka berdua tewas.
Tak lama berselang, Luthien dan Huan, serigala, tiba di Angband untuk menyelamatkan Beren. Sauron berubah wujud menjadi serigala raksasa dan menyerang mereka. Tapi Huan mengalahkannya, Sauron melahirkan diri dengan wujud vampir kelelawar raksasa. Dengan sihir, Beren dan Luthien berubah wujud menjadi kelelawar Thuringwethil dan serigala Drauglin yang telah dikalahkan Huan. Dengan demikian, mereka berhasil masuk ke dalam Angband bahkan mencapai tahta kelam Melkor. Di sana, Luthien menyanyikan sebuah lagu yang membuat Penguasa Kegelapan tertidur. Dengan tertidurnya Morgoth, Beren berhasil mengambil Silmaril dari mahkota Morgoth. Pada akhirnya, Silmari berhasil sampai di Doriath dan diserahkan kepada Raja Thingol.
Bersambung ke bagian 5
No comments:
Post a Comment