Monday, June 2, 2014

Dongeng Peri dan Petani Tukang Giling

 (Cerita Rakyat dari Skotlandia)

Suatu hari ketika seorang Istri petani tengah menidurkan bayinya, dia terkejut karena  seorang wanita cantik bergaun indah tiba-tiba muncul di ruang tamu rumahnya. Dia tak pernah melihat wanita secantik itu di lingkungan tersebut sebelumnya. Istri tersebut tidak mendengar suara ada seseorang masuk ke rumahnya, karena itu dengan terhopoh-gopoh dia menyambut tamu yang tidak dikenalnya itu. Dia mempersilahkan wanita itu duduk, tapi dia menolak dengan sopan. Dia mengenakan pakaian yang sangat mengagumkan; gaunnya seperti dijahit dari daun-daun di taman disulam dengan lingkaran-lingkaran emas yang berkerlap-kelip, dan dikepalanya berterngger sebuah makhota bunga bertahtakan permata. Istri petani tambah terkejut lagi dengan apa yang diminta oleh tamu misterius tersebut. Tamu itu dengan suara merdu seperti irama musik meminta Istri petani itu memberikannya satu bejana penuh bubur gandum. Satu bejana penuh bubur gandum diberikan oleh petani itu kepada tamunya, karena suaminya yang seorang petani dan tukang giling mereka memiliki makanan yang berlimpah. Gadis itu berjanji akan menggantinya; dia juga mengatakan hari dia akan mengganti kembali makanan itu. 

Pada hari yang telah ditentukan untuk mengganti makanan tersebut, seseorang muncul mengantar makanan ke rumah petani tetapi bukan tamu misterius malam itu melainkan seorang perempuan memiliki tubuh yang kerdil dengan suara mendengking; dia juga memiliki pakaian berwarna hijau seperti gadis itu. Setelah menyerahkan makanan itu, dia mendengking, "Selamat menikmati; ini adalah hidangan acar jagung yang lezat." Makanan itu sangat lezat; tapi ada sesuatu yang aneh, sosok pengantar makanan itu berpesan kepada keluarga petani untuk berbagi makanan itu dengan orang lain. Karenanya, keluarga petani memberikan sebagian makanan itu kepada seorang pemuda tetapi dia menolaknya dengan angkuh; tak lama berselang pemuda itu meninggal dunia. Petani dan istrinya yakin dia meninggal dunia karena menolak pemberian makanan itu. Mereka juga sangat yakin bahwa tamu misterius malam itu adalah Ratu Bangsa Peri yang terpaksa keluar dari istanaya karena tidak ada dayang yang bisa dia suruh malam itu. Beberapa malam setelah kunjungan misterius tersebut, ketika petani tukang giling itu akan tidur, dia mendengar seseorang mengetuk pintu; ketika dia membuka pintu dia melihat sesosok kerdil berpakaian serba hijau berdiri di sana. Dengan suara nyaring tapi terdengar sopan sosok itu meminta tukang gilin menyalakan penggilingannya karena dia mau menggiling jagung. Petani tidak berani menolak permintaan itu dan menyalakan penggilinganya. Sosok kerdil itu menyuruh petani kembali tidur dan dia berkata,"tak perlu khawatir, besok kau akan mendapati penggilingan ini seperti ketika yang kau tinggalkan malam ini." Keesokan harinya, tukang giling itu mendapati penggilingannya persis seperti yang dikatakan sosok kerdil tersebut. Begitulah kejujuran bangsa peri.
 

No comments:

Post a Comment