ALIRAN FILSAFAT EKSISTENSIALISME
Pengertian Eksistensialisme
Kata dasr eksistensi (existency) adalah exist yang berasala dari bahasa latin yaitu: “ex” artinya keluar, dan “sistere” artinya berdiri, jadi eksistensi artinya berdiri dengan keluar dari diri sendiri.
Dalam sumber lain disebutkan b ahwa kata eksistensi yang diturunkan dari kata kerja “sisto” artinya berdiri, menempatkan, sehi9ngga kata eksistensi diartikan: manusia berdiri sebagai diri sendiri dengan keluar dari dirinya. Ia sadar akan keberadaan dirinya sehingga dapat menggunakan segala sesuatu yang berada di luar dirinya. Dengna begitu ia sibuk dengan benda yang berada di sekitarnya.
Padfa umunya kata eksistensi berarti keberadaan, akan tetapi dalam filsafat eksistensialisme ungkapan eksistensi itu mempunyai arti yang khusus. Yaitu cara manusia berada dalam dunia. Artinya manusia beradadi dunia ini, memiliki cara yang berbeda denga cara beradanya benda. Benda-benda tidak sadar dengan keberadaan mereka di dunia, tidak safdar dengan yang ada di sampingnya. Berbeda denganmanusia, mereka sadar akan keberadaaan diri mereka, sadar terhadap manuisa yang ada di sampoingnya, sadar dengan benda dengan ynagb ada di samping mereka. Sehingga menjadikan benda-benda itu berarti. Cara manusia berada itu menunjukkan bahwa ia merupakan kesatuan dengan alam jasmaniyah. Sehingga alitan filsafat, eksistensialisme memiliki perbedaan dengan filsafat eksistensialisme. Aliran eksistensialisme menghadapkan manusia pada dirinyas lebih sulit rumusannya, sedangkan filsafat eksisitensilisme adalah benar-benar sebagai manusia karena dalam manusia adalah yang cara wujud manusia sebagai tema sentral.
Untuk membedakan manusia berada dengan benda berada dipakai 2 istilah yang berbeda. Untuk benda dipakai kata-kata b”berada” dan untuk manusia dipakai kata “bereksistensi” yang dalam bahasa Jerman disebut dengan dasein. Da berarti di sana, dan sein artinya berada sehingga artinya berada di sana. Artinya manusia menempatkan dirinya di dunia yang ada di sekitarnya dan bersatu dengan alamtersebut.
Aliran eksistensialisme secara radikal menghadapkan manusia pada dirinya sendiri menolak segala bentuk kemutlakan rasional. Tidak mau terikat oleh hal-hal bersifat spekulatif. Karena manusia hidup dengan pengalaman-pengalamna yang pernah ia alami.
Tidak mudah memang mendefinisikan eksistensialisme karena tokoh eksistensialisme sendiri tidak sepakat mengenai rumusan yang sesungguhnya tentang eksistensialisme. Walaupun begitu, ada satu hal yang disepakati aliran eksistensialisme dan filsafat eksistensialisme yaitu sama-sama mennempatka cara wujud manusia sebagai tema sentral.
Selain itu, kesulitan mendefinisikan aliran eksistensialisme hal ini disebabkan oleh aliran ini terkandung beberapa aliran yang berbeda karenaia merupakan filsafat yang bertekhnik dan terjelma dalam berbagai macam sistem yang berbeda anatara satu dengan yang lainnya.Sehingga pengaruh aliran ini bermacam-macam juga.Akan tetapi sifat-sitat umum penganut aliran eksistensialisme dapat diurutkan sebagai berikut:
1. Orang menyuguhkan dirinya (existere) dalam kesungguhan yang tertentu.
2. Orang harus berhubungan dengan dunia.
3. Orang merupakan kesatuan sebelum ada perpisahan antara jiwa dan badannya.
4. Orang berhubungan dengan “ada” Manusia hadir di dunia ini untuk diri, menunjukkan dirinya yang sesungguhnya pada dunia. Inilah saya hadir di sini untuk tujuan tertentu.
Setiap pribadi orang yang menganut aliran eksistensialisme harus berhubungan dengan dunia luar, mengetahui dan menyadari dunia sekitarnya secara sadar bahwa yang ada di sekitarnya selalu berhubungan dengan dirinya.
Manusia memiliki kesadaran yang berhubungan dengan alam jasmani. Jasad manusia tidak dipisahkan dari jiwanya karena seseorang tiada artinya jasad tanpa jiwa dan jiwa tiada artinya tanpa jasad.
Manuisia selalu berhubungan dengan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Benda dan semua yang ada itu akan berharga bila semua berada di samping manusia karena manusia menggunakannya untuk menemukan pribadi dirinya sendiri.
Lahirnya Eksistensialisme
Lahirnya aliran eksistensialisme di dunia barat secara tegas menjadikan manusia sebagai tema sentral menunjukkan bahwa di sana sedang terjadi krisis yang luar biasa besarnya. Krisis yang bagaimanakah itu? Mari kita ungkapkan satu persatu faktor pendorong lahirnya eksistensialisme yaitu:
1. Adanya aliran materialisme yang menganggap manusia hanyalah materi, betul-betul materi dari segi bentuknya, manusia sering lebih unggul benda, hewan, tumbuhan akan tetapi jika dilihat dari segi keberadaaannya manusia sama dengan binatang, tumbuhan dan lain sebagainya.
Hal inilah yang mendorong eksistensialisme muncul dan menentang pendapat itu karena manusia mengerti tentang hewan, tumbuhan, benda dan sebagainya dan ia juga mengatahui bahwa hidupnya berarti. Berbeda dengan hewan, tumbuhan dan sebagainya yang tidak menyadari diri mereka sendiri, tidak sadar akan keberadaan dirinya sendiri seperti hal nya manusia. Artuinya menurut subjek dan semua benda yang berada di msekitarnya itu adalah objek.
Kesalahan materialisme adalah detotalisai yaitu kemungkinan manusia sebagai keseluruhan karena manuisia merasa bahwa kejasmaniannya (materi) sebagai keseluruhan manusia, manusia hanyalah sesuatu yang ada, tapi menjadi subjek pada jasmani atau materi itu hanyalah aspek kehidupan manusia. Bukan keeluruhan manusia, materialisme tidak menyadari bahwa mereka merasa berpikir dan berkesadaran.
2. Adanya aliran idealisme yang melebih-lebihkan bahwa mausia berpikir dan berkesadaran sehingga tidak ada yang lain selain pikiran, seluruh manusia menjadi pikiran. Manusia disatukan dengan kesadarannya, tidak berhubungan sama sekali dengan alam jasmani.
Dalam kesadaran itu, terdapat ide-ide yang buka berasal dari dunia luar kesadaran sekalipun ada pikiran tentang dunia itu hanyalah nonsens belaka, ide itu copian dari realitas karena manusia tidak mengenal dunia luar kesadarannya.
Artinya ialah ia akan mengingkari adanya manusia lain selain dirinya bahkan Descartes pernah mengingkari adanya jasad dirinya. Hal inilah yang diterangakan oleh eksistensialisme, mana mungkin manusia tidak mengenal dunia luar kesadarannya karena ia sendiri memiliki jasmani dan hidup bergantung pada jasad yang ia miliki.
Kesalahan iodealisme adalah menjadikan manuisia hnya sebagai subjek, hanya sebagai kesadaran sebaliknya aliran materialiasme hanya menjadikan manuisa sebagai objek
3. Keadaan dunia pada waktu itu sedang mengalami krisis karena setelah perang dunia kedua terjadi. Manusia hidup dalam kegelisahan, merasa eksistensi dirinya terancam karena ulahnya sendiri. Nilai tidak lagi mendominasi dalam kehidupan, ancaman perang terus berkecamuk. Manusia hidup penuh dengan kepura-puraan, kebencian merajalela bahkan agama sendiri tidak mampu mengatasinya malah memperhebat krisis yang terjadi. Oleh bkarena itu, eksistensialisme muncul dan menjadi tempat sebagai objek sekaligus subjek.
Artinya eksistenslalisme adalah salah satu reaksi terhadap peradaban manusia yang hampir punah akibat perang dunia kedua.
Pad hakikatnya eksistensialisme merupakan aliran yang berusaha mengembalikan keberadaan manusia pada kehidupan abadi yang dimiliki dan dihadapannya.
Pendapat Tokoh Eksistensialisme
Begitu banyak pemikiran yang dibahas dalam eksistensialisme. Paling sedikit ada 5 pemikiran yang jelas yaitu pemikiran Martin Heidegger , Jean Paul Sartre, Karl Jaspers,Gabriel Marcel dan Soren Kierkegaard.
Berikut ini ciri-ciri yang dimiliki bersama aliran eksistensialisme yaitu:
A. Motif pokoknya adalah eksistensi manusia dan cara khas manusia berada didunia.
B. Bereksistensi di artikan secara dinamis yaitu mencptakan dirinya secara aktif, berbuat sesuatu mnjadi hal yang berbeda dan merencanakan sesuatu yang akan dilakukan. Manusia menjadi lebih atau kurang dari keadaannya.
C. Pada hakikatnya manusia masih terikat dengan dunia sekitarnya apalagi dengan sesamanya karena manisia adalah realita yang belum selesai dan masih perlu dibentuk.
D. Memberi tekanan pada pengalaman yang konkrit bdan eksistensial.
Dibawah ini akan dijelaskan pendapat tokoh eksistensialisme,diantaranya yaitu:
1. Sorren Kierkegaard(1813-1855)
Dia adalah seorang pemikir dari Denmark . Dia dianggap sebagai bapak aksistensilisme kerena dia adalah orng yang pertama memperkenalkan istilah eksistensi dalam suatu arti yang sangat berperan pada abad 20 dalam aliran filsafat. Dia lah sumber utama filsafat eksistensialisme sebab begitu banyak karya-karya dan pemikiranya yang dijadikan sumber penting untuk perkembangan filsafat.
Walaupun semasa dia hidup sesudag ia meninggal beberapa tahun ia tidak dikenal oleh orang diluar negeranya karena karyanya ditulis dalam bahasa Denmark. Barulah pada akhir abad ke 19 karyanya diterjemahkan kedalam bahasa Denmark sehingga berguna bagi para filosof hingga saat ini.
Berikut ini diantara pendapatnya adalah:
a. Filsafat tidiklah suatu sistem akan tetapl filsafat adalaha suatu pengexpresian aksistensi individu. Ia sangat membenci sistem filsafat karena sistem itu dapat menbghambat dan menmjauhkan keseluruhan realitas yang klta hadapi secara konkrit.
b. Filsafat harus mengutamakan manusia individual, artinya manusia tadak pernah hidup sebagai aku umum akan tetapi ia hidup sebagai aku individual yang unik dan tidak dapat dijelaskan dengan keadaan semu yang lain. Tidak ada orang lain yang dapat mengartikan “ aku individual itu” untuk bereksisitensi dan berpran atas nama aku.
c. Eksisitensialisme berarati kepenuhan ada dalma manusia indsividu akrena persetujuan dan kemauan nya merdeka yaitu karena sikapnya terhadap manusuia dan benda menjadikan dalamnya subjek yang konkrit yang ada setiap saat. Karena keberadaan konkrit itu ialah eksisitensial dari individual dan kehidupan secara konkrit benar kehidupan aku, kebenaran secara konkrit berarti kebenaran ku.
Kier kegaard membagi stdia kehidupan manusia dalam tiga stadia yaitu:
1. Stadium aestetis yaitu orang yang berpikir tanpa garak. Manusia memikirkan sesuatu akan tetapi dia seakan berada diluar hal yang ia pikirkan itu, ia tidak menyentuhnya,ia tidak menyelaminya. Pandangannya hanya terarah pada hal yang diluar dirinya saja.
2. Stadium etis yaitu orng yang berpaling dari alam luar dan mengarahkan perhatianya pada realita yang ada dalam dirinya sendiri. Artinya manusia merenung tentang sesuatu tidak hanya merenung melainkan disertai dengan tindakan, kelakuan akan tatapi ia mengubah dirinya sendiri.ia masih mencari ukuran tingkah laku yang umum.
3. Stadium religious yaitu orng yang memutuskan suatu ikatan umum sehingga muncullah manusia sebagai subjek yang individual dalam hubumgannya dengan yang konkrit, minat manusia tdak lagi ada pada dirinya sendiri melainkan terletak pada Tuhan dan manusia terhubung dengan keabadian sehingga melahirkan perubahan manusia karena imannya.
2. Martin Heidegger
Berikut ini pendapatnya tntang eksistensialisme yaitu:
1. Filsafat itu sesuatu yang sistematis sehingga dengan itu manusia bisa mencapai metafisika yang lengkap dan sunggh-nsngguh.
2. S emua manusia berada di dalam dunia walaupun cara mereka berada didunia berbeda beda.
3. Manusia tidak hanya berada di dalam dunia tetapi ia juga memiliki dunia buktinya fungsi segala sesuatu yang berada di dunia itu ditentukan oleh manusia. Misalnya kayu berfungsio sebagai bahan bakar atau bahan bangunan.
4. Dasein seorang manusia akan berjumpa dengan dasein manusia lain sehingga terbentuklah beraa bersama-sama di dunia (mitsein).
5. Manusia terbuka bagi dunia dan bagi sesamanya yang berstandar pada tiga hal asasi penting yaitu:
a. Bevindlichkeit /kepekaan
Kepekaan berupa perasaan dan emosi yang disebabkan dari suatu bentuk “berada dalam dunia”. Artinya manisia dikuasai oleh nasib atau keadaan dunia yang dihadapkan pada manusia.
b. Verstehen/memahami
Manusia memahami kemungkinan yang ada pada dirinya yang seragam diarahkan pada kemumgkinan itu dan syarat-syarat untuk mencapai sesuatu itu. Singkatnya pengertian termasuk cara berada manusia
c. Rade/berbicara
Manusia memiliki daya untuk berbicara dan dapat berbicara dengan mengungkapkan dirinya berupa pemberitahuan sehingga membuat manusia saling mengerti. Dari pembicaraan dapat menemukan cara manusia berada dalam dunia dalam kehidupan sehari-hari bahwa manusia memilki 2 cara bereksistensi yaitu bereksistensi yang sebenarnya dan bereksistensi yang tidak sebenarnya. Yitu ketika manusia berada dalam dunia, menjelaskan kehidupan sehari-hari karena dalam hidup sehari-hari manusia selalu dihantui kekhawatiran terhadap sesuatu yang ada di dunia tetapi potensi terhadap dunia itu shingga manuisia seperti itu akan menghadapi hidup yang semu. Dihadapkan pada semua kesibukan yang mewujudka perkumpulan yang tak teratur.dan menjadikan segala sesuatu yang vorhaden(benda-benda) menjadi tidak berarti lagi.
6. Manusia bertanggung jawab atas dirinya walaupun bukan ia sendiri yanmg menciptakan dirinya. Artinya manusia tidak mampu mrngadakan dirinya tetapi ia tetap bertanggung jawab mengadakan dirinya yaitu melaksanakan kemungkinan-kemungkinan yang ada pada dirinya. Ketika ia sedang melaksanakan satu kemungkinan sedangkan kemungkinan yang lain tidak direalisasikan tetap saja kemungkinan itu menjadi tanggung jawabnya.
Bereksistensi yang sebenarnya yaitu ketika manusia dengan ketekunan mengikuti kita hampir dengan pemilihan ia akan menemukan dirinya sendiri sehingga ia mendapatkan pengertian yang benar tentang manusia dan dunia hingga akhirnya muncul kegembiraan.
3. Karl Jaspers(1883-1969)
Menurutnya ada bukanlah hal yang objektif yang dapat diketahui setiap orang.ada dalam arti yang sebenarnya adalah ada yang umum meliputi merangkumkan segala yang ada secara terbatas dan tertentu. Ada yang umum itu disebut dengan das Umgreifende.
Ada ini tidak dapat dimasukkan kedalam kategori yang tidak dapat dikenal.walaupun demikian ada tersebut dapat di pikirkan secara tidak langsung dengan pndekatan-pendekatan tertentu untuk memberi petujuk.Adapun tiga pendekatan itu ialah:
a. Mendekatinya dengan berpangkal pada diri kita sebagai dasein yang brada di tengah-tengah dunia yaitu melalui kesadaran umum yang dimiliki sehingga kita nampak sebagai ada yang merangkum
b. Berpamgkal dari dunia karena dunia nemiliki kedudukan yang sama dengan kesadaran dan roh, dunia setempat roh bekerja dan dunia adalah salah satu tempat menempatkan diri. Oleh karena itu dunia penunjuk bahwa yang meramgkum yang ada itu adalah dirinya sendiri.
c. Berpangkal pada pendekatan hubungan antara segala cara yang dipakai “yang merangkum” untuk menampakkan diri hingga bentuk-bentuk yang merangkum berbeda-beda tidak hanya dilihat secara terpisah.
Bertransedensi(merangkum segala sesuatu baik dunia maupun eksistensi) yang benar-benar ialah jika aku berpikirsambil mengatasi yang kupikirkan. Eksistensi itu terutama geschiechtlich artinya setiap manusia ditentukan oleh situasinya masig-masing yang berbeda-beda, akan tetapi tidak seorangpun yang puas akan penguasaan situasi itu.
4. Gabriel Marcel(1889-1973)
Ia lahir di Paris, awalnya ia tertarik pada idealisme akan tetapi ia berpaling pada eksistensiualisme. Karyanya yang pertama existensce et objectivite yang berarti pemikiran pentingnya eksistensialisme. Selain itu ada 2 buku harian yang terkenal yang ditulis yaitu Journal Methaphysig dan Etre et Avoil. Di antara pendapatnya adalah:
Manusia selalu membentuk dirinya dengan kemerdekaan/dorongan yang ia miliki. Manusia adalah penjelmaan berada/identik dengan tubuh dan selalu ditentukan oleh jasmani (incarnation) yang mengadakan daerah perbatasan sehngga hidup manusioa selalu dalam godaan untuk berkhianat pada dirinya, tidak terbuka pada orang lain. Hal ini akan membuat manusia kreatif jika ia berpartisipasi dengan berada akan tetapi jika melakukan itu memiliki ada namun akan mengkhianati dirinya dan tidak terbuka pada orang lain akan membahayakan pada manusia itu sendiri. Oleh karena itu manusia harus dibebaskan dari pengasingan diri seperti itu dengan mengorbankan kebebasan dan menebar cinta sesuai dangan eksistensi manusia.
5. Jean Paul Sartree(1905-1980)
Ia lahir di Paris tahun 1905 dan berfropesi sebagai pengajar bidang filsafat.karyanya yang terkenal adalah L’etre et le neant yang terbit tahun 1943. Selain pengajar ia juga seorang novelis dan dramawan yang terkenal. Di antara pemikiranya adalah:
a. Ada itu terdiri dari dua yaitu:
• Ada dalam diri(etre-en –soi)
Adalah ada pada hal-hal jasmani atau berada mewujudkan segala benda jasmaniah,segala materi semua benda ada dalam dirinya sendiri an tidak ada alasan benda-bendaitu beraa sperti itu.
Dalam pandangan ini prinsip identitas ditaati,benda-benda memilikim hubungan dengan keberadaannya dan dia tidak bertanggung jawab atas keberadaan dirinya.
• Ada untuk diri( etre-pour-soi)
Adalah ada dangan sadar akan dirinya, dalam pandangan ini prinsip identitas tidak di taati.artinya manusia mempunyai hubungan dengan keberadaannya,ia bertanggung jawab atas keberadaan dirinya.
b. Pada manusia terdapat dua kasadaran yaitu: pra reflektif dan reflektif.
Pra refrlktif yaitu bentuk kesadaran yang tidak ada dipusat ( belum dipikirkan kembali). Reflektif adalah kesadaran yang telah kenbali pada diri sendiri.
Dalam kesadaran reflektif,manusia sadar bahwa dirinya ada.namun dari kesadaran itu muncul penyangkalan dan peniadaan yang terus menerus (neantisation). Sadar tentang sesuatu berarti menyangkal sesuatu,suatu hal yang di capai pasti di ingkari. Sehingga semua yang diusahakan sia-sia tetapi manusia harus berbuat. Ini hukuman bagi manusia dan untuk membebaskanya digunakan dua kemungkinan yaitu berkesadaran seperti hewan dan bunuh diri.
c. Hukum keberadan manusia bukan entre (ada) malainkan a entre (akan /sedang) segala perbuatan manusia tanpa tujuan karena tidak ada yang tetap
d. Eksistensi manusia mendahului esensinya
e. Eksistensi manusia tidak hanya menjelaskan keberadaanya di hadapan manusia dan bukan manusia tetapi juga menjelaskan tnggung jawab pada seluruh manusia.manusia tidak hanya memiliki kebebasan tetapi juga menghubungkan hidupnya dengan sesamanya (etre-pour-outrui).
f. Manusia menginginkan ia berada dalam diri untuk diri (entre- en-soi-pour-soi) akan tetapi berada yang seperti itu hanyalah Allah,jika Allah itu ada. Disisi lain pengertian itu kontradktif sehingga tidak mungkin Allah itu ada akhirnya timbul dan berkembang atheis.
Pengertian Eksistensialisme
Kata dasr eksistensi (existency) adalah exist yang berasala dari bahasa latin yaitu: “ex” artinya keluar, dan “sistere” artinya berdiri, jadi eksistensi artinya berdiri dengan keluar dari diri sendiri.
Dalam sumber lain disebutkan b ahwa kata eksistensi yang diturunkan dari kata kerja “sisto” artinya berdiri, menempatkan, sehi9ngga kata eksistensi diartikan: manusia berdiri sebagai diri sendiri dengan keluar dari dirinya. Ia sadar akan keberadaan dirinya sehingga dapat menggunakan segala sesuatu yang berada di luar dirinya. Dengna begitu ia sibuk dengan benda yang berada di sekitarnya.
Padfa umunya kata eksistensi berarti keberadaan, akan tetapi dalam filsafat eksistensialisme ungkapan eksistensi itu mempunyai arti yang khusus. Yaitu cara manusia berada dalam dunia. Artinya manusia beradadi dunia ini, memiliki cara yang berbeda denga cara beradanya benda. Benda-benda tidak sadar dengan keberadaan mereka di dunia, tidak safdar dengan yang ada di sampingnya. Berbeda denganmanusia, mereka sadar akan keberadaaan diri mereka, sadar terhadap manuisa yang ada di sampoingnya, sadar dengan benda dengan ynagb ada di samping mereka. Sehingga menjadikan benda-benda itu berarti. Cara manusia berada itu menunjukkan bahwa ia merupakan kesatuan dengan alam jasmaniyah. Sehingga alitan filsafat, eksistensialisme memiliki perbedaan dengan filsafat eksistensialisme. Aliran eksistensialisme menghadapkan manusia pada dirinyas lebih sulit rumusannya, sedangkan filsafat eksisitensilisme adalah benar-benar sebagai manusia karena dalam manusia adalah yang cara wujud manusia sebagai tema sentral.
Untuk membedakan manusia berada dengan benda berada dipakai 2 istilah yang berbeda. Untuk benda dipakai kata-kata b”berada” dan untuk manusia dipakai kata “bereksistensi” yang dalam bahasa Jerman disebut dengan dasein. Da berarti di sana, dan sein artinya berada sehingga artinya berada di sana. Artinya manusia menempatkan dirinya di dunia yang ada di sekitarnya dan bersatu dengan alamtersebut.
Aliran eksistensialisme secara radikal menghadapkan manusia pada dirinya sendiri menolak segala bentuk kemutlakan rasional. Tidak mau terikat oleh hal-hal bersifat spekulatif. Karena manusia hidup dengan pengalaman-pengalamna yang pernah ia alami.
Tidak mudah memang mendefinisikan eksistensialisme karena tokoh eksistensialisme sendiri tidak sepakat mengenai rumusan yang sesungguhnya tentang eksistensialisme. Walaupun begitu, ada satu hal yang disepakati aliran eksistensialisme dan filsafat eksistensialisme yaitu sama-sama mennempatka cara wujud manusia sebagai tema sentral.
Selain itu, kesulitan mendefinisikan aliran eksistensialisme hal ini disebabkan oleh aliran ini terkandung beberapa aliran yang berbeda karenaia merupakan filsafat yang bertekhnik dan terjelma dalam berbagai macam sistem yang berbeda anatara satu dengan yang lainnya.Sehingga pengaruh aliran ini bermacam-macam juga.Akan tetapi sifat-sitat umum penganut aliran eksistensialisme dapat diurutkan sebagai berikut:
1. Orang menyuguhkan dirinya (existere) dalam kesungguhan yang tertentu.
2. Orang harus berhubungan dengan dunia.
3. Orang merupakan kesatuan sebelum ada perpisahan antara jiwa dan badannya.
4. Orang berhubungan dengan “ada” Manusia hadir di dunia ini untuk diri, menunjukkan dirinya yang sesungguhnya pada dunia. Inilah saya hadir di sini untuk tujuan tertentu.
Setiap pribadi orang yang menganut aliran eksistensialisme harus berhubungan dengan dunia luar, mengetahui dan menyadari dunia sekitarnya secara sadar bahwa yang ada di sekitarnya selalu berhubungan dengan dirinya.
Manusia memiliki kesadaran yang berhubungan dengan alam jasmani. Jasad manusia tidak dipisahkan dari jiwanya karena seseorang tiada artinya jasad tanpa jiwa dan jiwa tiada artinya tanpa jasad.
Manuisia selalu berhubungan dengan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Benda dan semua yang ada itu akan berharga bila semua berada di samping manusia karena manusia menggunakannya untuk menemukan pribadi dirinya sendiri.
Lahirnya Eksistensialisme
Lahirnya aliran eksistensialisme di dunia barat secara tegas menjadikan manusia sebagai tema sentral menunjukkan bahwa di sana sedang terjadi krisis yang luar biasa besarnya. Krisis yang bagaimanakah itu? Mari kita ungkapkan satu persatu faktor pendorong lahirnya eksistensialisme yaitu:
1. Adanya aliran materialisme yang menganggap manusia hanyalah materi, betul-betul materi dari segi bentuknya, manusia sering lebih unggul benda, hewan, tumbuhan akan tetapi jika dilihat dari segi keberadaaannya manusia sama dengan binatang, tumbuhan dan lain sebagainya.
Hal inilah yang mendorong eksistensialisme muncul dan menentang pendapat itu karena manusia mengerti tentang hewan, tumbuhan, benda dan sebagainya dan ia juga mengatahui bahwa hidupnya berarti. Berbeda dengan hewan, tumbuhan dan sebagainya yang tidak menyadari diri mereka sendiri, tidak sadar akan keberadaan dirinya sendiri seperti hal nya manusia. Artuinya menurut subjek dan semua benda yang berada di msekitarnya itu adalah objek.
Kesalahan materialisme adalah detotalisai yaitu kemungkinan manusia sebagai keseluruhan karena manuisia merasa bahwa kejasmaniannya (materi) sebagai keseluruhan manusia, manusia hanyalah sesuatu yang ada, tapi menjadi subjek pada jasmani atau materi itu hanyalah aspek kehidupan manusia. Bukan keeluruhan manusia, materialisme tidak menyadari bahwa mereka merasa berpikir dan berkesadaran.
2. Adanya aliran idealisme yang melebih-lebihkan bahwa mausia berpikir dan berkesadaran sehingga tidak ada yang lain selain pikiran, seluruh manusia menjadi pikiran. Manusia disatukan dengan kesadarannya, tidak berhubungan sama sekali dengan alam jasmani.
Dalam kesadaran itu, terdapat ide-ide yang buka berasal dari dunia luar kesadaran sekalipun ada pikiran tentang dunia itu hanyalah nonsens belaka, ide itu copian dari realitas karena manusia tidak mengenal dunia luar kesadarannya.
Artinya ialah ia akan mengingkari adanya manusia lain selain dirinya bahkan Descartes pernah mengingkari adanya jasad dirinya. Hal inilah yang diterangakan oleh eksistensialisme, mana mungkin manusia tidak mengenal dunia luar kesadarannya karena ia sendiri memiliki jasmani dan hidup bergantung pada jasad yang ia miliki.
Kesalahan iodealisme adalah menjadikan manuisia hnya sebagai subjek, hanya sebagai kesadaran sebaliknya aliran materialiasme hanya menjadikan manuisa sebagai objek
3. Keadaan dunia pada waktu itu sedang mengalami krisis karena setelah perang dunia kedua terjadi. Manusia hidup dalam kegelisahan, merasa eksistensi dirinya terancam karena ulahnya sendiri. Nilai tidak lagi mendominasi dalam kehidupan, ancaman perang terus berkecamuk. Manusia hidup penuh dengan kepura-puraan, kebencian merajalela bahkan agama sendiri tidak mampu mengatasinya malah memperhebat krisis yang terjadi. Oleh bkarena itu, eksistensialisme muncul dan menjadi tempat sebagai objek sekaligus subjek.
Artinya eksistenslalisme adalah salah satu reaksi terhadap peradaban manusia yang hampir punah akibat perang dunia kedua.
Pad hakikatnya eksistensialisme merupakan aliran yang berusaha mengembalikan keberadaan manusia pada kehidupan abadi yang dimiliki dan dihadapannya.
Pendapat Tokoh Eksistensialisme
Begitu banyak pemikiran yang dibahas dalam eksistensialisme. Paling sedikit ada 5 pemikiran yang jelas yaitu pemikiran Martin Heidegger , Jean Paul Sartre, Karl Jaspers,Gabriel Marcel dan Soren Kierkegaard.
Berikut ini ciri-ciri yang dimiliki bersama aliran eksistensialisme yaitu:
A. Motif pokoknya adalah eksistensi manusia dan cara khas manusia berada didunia.
B. Bereksistensi di artikan secara dinamis yaitu mencptakan dirinya secara aktif, berbuat sesuatu mnjadi hal yang berbeda dan merencanakan sesuatu yang akan dilakukan. Manusia menjadi lebih atau kurang dari keadaannya.
C. Pada hakikatnya manusia masih terikat dengan dunia sekitarnya apalagi dengan sesamanya karena manisia adalah realita yang belum selesai dan masih perlu dibentuk.
D. Memberi tekanan pada pengalaman yang konkrit bdan eksistensial.
Dibawah ini akan dijelaskan pendapat tokoh eksistensialisme,diantaranya yaitu:
1. Sorren Kierkegaard(1813-1855)
Dia adalah seorang pemikir dari Denmark . Dia dianggap sebagai bapak aksistensilisme kerena dia adalah orng yang pertama memperkenalkan istilah eksistensi dalam suatu arti yang sangat berperan pada abad 20 dalam aliran filsafat. Dia lah sumber utama filsafat eksistensialisme sebab begitu banyak karya-karya dan pemikiranya yang dijadikan sumber penting untuk perkembangan filsafat.
Walaupun semasa dia hidup sesudag ia meninggal beberapa tahun ia tidak dikenal oleh orang diluar negeranya karena karyanya ditulis dalam bahasa Denmark. Barulah pada akhir abad ke 19 karyanya diterjemahkan kedalam bahasa Denmark sehingga berguna bagi para filosof hingga saat ini.
Berikut ini diantara pendapatnya adalah:
a. Filsafat tidiklah suatu sistem akan tetapl filsafat adalaha suatu pengexpresian aksistensi individu. Ia sangat membenci sistem filsafat karena sistem itu dapat menbghambat dan menmjauhkan keseluruhan realitas yang klta hadapi secara konkrit.
b. Filsafat harus mengutamakan manusia individual, artinya manusia tadak pernah hidup sebagai aku umum akan tetapi ia hidup sebagai aku individual yang unik dan tidak dapat dijelaskan dengan keadaan semu yang lain. Tidak ada orang lain yang dapat mengartikan “ aku individual itu” untuk bereksisitensi dan berpran atas nama aku.
c. Eksisitensialisme berarati kepenuhan ada dalma manusia indsividu akrena persetujuan dan kemauan nya merdeka yaitu karena sikapnya terhadap manusuia dan benda menjadikan dalamnya subjek yang konkrit yang ada setiap saat. Karena keberadaan konkrit itu ialah eksisitensial dari individual dan kehidupan secara konkrit benar kehidupan aku, kebenaran secara konkrit berarti kebenaran ku.
Kier kegaard membagi stdia kehidupan manusia dalam tiga stadia yaitu:
1. Stadium aestetis yaitu orang yang berpikir tanpa garak. Manusia memikirkan sesuatu akan tetapi dia seakan berada diluar hal yang ia pikirkan itu, ia tidak menyentuhnya,ia tidak menyelaminya. Pandangannya hanya terarah pada hal yang diluar dirinya saja.
2. Stadium etis yaitu orng yang berpaling dari alam luar dan mengarahkan perhatianya pada realita yang ada dalam dirinya sendiri. Artinya manusia merenung tentang sesuatu tidak hanya merenung melainkan disertai dengan tindakan, kelakuan akan tatapi ia mengubah dirinya sendiri.ia masih mencari ukuran tingkah laku yang umum.
3. Stadium religious yaitu orng yang memutuskan suatu ikatan umum sehingga muncullah manusia sebagai subjek yang individual dalam hubumgannya dengan yang konkrit, minat manusia tdak lagi ada pada dirinya sendiri melainkan terletak pada Tuhan dan manusia terhubung dengan keabadian sehingga melahirkan perubahan manusia karena imannya.
2. Martin Heidegger
Berikut ini pendapatnya tntang eksistensialisme yaitu:
1. Filsafat itu sesuatu yang sistematis sehingga dengan itu manusia bisa mencapai metafisika yang lengkap dan sunggh-nsngguh.
2. S emua manusia berada di dalam dunia walaupun cara mereka berada didunia berbeda beda.
3. Manusia tidak hanya berada di dalam dunia tetapi ia juga memiliki dunia buktinya fungsi segala sesuatu yang berada di dunia itu ditentukan oleh manusia. Misalnya kayu berfungsio sebagai bahan bakar atau bahan bangunan.
4. Dasein seorang manusia akan berjumpa dengan dasein manusia lain sehingga terbentuklah beraa bersama-sama di dunia (mitsein).
5. Manusia terbuka bagi dunia dan bagi sesamanya yang berstandar pada tiga hal asasi penting yaitu:
a. Bevindlichkeit /kepekaan
Kepekaan berupa perasaan dan emosi yang disebabkan dari suatu bentuk “berada dalam dunia”. Artinya manisia dikuasai oleh nasib atau keadaan dunia yang dihadapkan pada manusia.
b. Verstehen/memahami
Manusia memahami kemungkinan yang ada pada dirinya yang seragam diarahkan pada kemumgkinan itu dan syarat-syarat untuk mencapai sesuatu itu. Singkatnya pengertian termasuk cara berada manusia
c. Rade/berbicara
Manusia memiliki daya untuk berbicara dan dapat berbicara dengan mengungkapkan dirinya berupa pemberitahuan sehingga membuat manusia saling mengerti. Dari pembicaraan dapat menemukan cara manusia berada dalam dunia dalam kehidupan sehari-hari bahwa manusia memilki 2 cara bereksistensi yaitu bereksistensi yang sebenarnya dan bereksistensi yang tidak sebenarnya. Yitu ketika manusia berada dalam dunia, menjelaskan kehidupan sehari-hari karena dalam hidup sehari-hari manusia selalu dihantui kekhawatiran terhadap sesuatu yang ada di dunia tetapi potensi terhadap dunia itu shingga manuisia seperti itu akan menghadapi hidup yang semu. Dihadapkan pada semua kesibukan yang mewujudka perkumpulan yang tak teratur.dan menjadikan segala sesuatu yang vorhaden(benda-benda) menjadi tidak berarti lagi.
6. Manusia bertanggung jawab atas dirinya walaupun bukan ia sendiri yanmg menciptakan dirinya. Artinya manusia tidak mampu mrngadakan dirinya tetapi ia tetap bertanggung jawab mengadakan dirinya yaitu melaksanakan kemungkinan-kemungkinan yang ada pada dirinya. Ketika ia sedang melaksanakan satu kemungkinan sedangkan kemungkinan yang lain tidak direalisasikan tetap saja kemungkinan itu menjadi tanggung jawabnya.
Bereksistensi yang sebenarnya yaitu ketika manusia dengan ketekunan mengikuti kita hampir dengan pemilihan ia akan menemukan dirinya sendiri sehingga ia mendapatkan pengertian yang benar tentang manusia dan dunia hingga akhirnya muncul kegembiraan.
3. Karl Jaspers(1883-1969)
Menurutnya ada bukanlah hal yang objektif yang dapat diketahui setiap orang.ada dalam arti yang sebenarnya adalah ada yang umum meliputi merangkumkan segala yang ada secara terbatas dan tertentu. Ada yang umum itu disebut dengan das Umgreifende.
Ada ini tidak dapat dimasukkan kedalam kategori yang tidak dapat dikenal.walaupun demikian ada tersebut dapat di pikirkan secara tidak langsung dengan pndekatan-pendekatan tertentu untuk memberi petujuk.Adapun tiga pendekatan itu ialah:
a. Mendekatinya dengan berpangkal pada diri kita sebagai dasein yang brada di tengah-tengah dunia yaitu melalui kesadaran umum yang dimiliki sehingga kita nampak sebagai ada yang merangkum
b. Berpamgkal dari dunia karena dunia nemiliki kedudukan yang sama dengan kesadaran dan roh, dunia setempat roh bekerja dan dunia adalah salah satu tempat menempatkan diri. Oleh karena itu dunia penunjuk bahwa yang meramgkum yang ada itu adalah dirinya sendiri.
c. Berpangkal pada pendekatan hubungan antara segala cara yang dipakai “yang merangkum” untuk menampakkan diri hingga bentuk-bentuk yang merangkum berbeda-beda tidak hanya dilihat secara terpisah.
Bertransedensi(merangkum segala sesuatu baik dunia maupun eksistensi) yang benar-benar ialah jika aku berpikirsambil mengatasi yang kupikirkan. Eksistensi itu terutama geschiechtlich artinya setiap manusia ditentukan oleh situasinya masig-masing yang berbeda-beda, akan tetapi tidak seorangpun yang puas akan penguasaan situasi itu.
4. Gabriel Marcel(1889-1973)
Ia lahir di Paris, awalnya ia tertarik pada idealisme akan tetapi ia berpaling pada eksistensiualisme. Karyanya yang pertama existensce et objectivite yang berarti pemikiran pentingnya eksistensialisme. Selain itu ada 2 buku harian yang terkenal yang ditulis yaitu Journal Methaphysig dan Etre et Avoil. Di antara pendapatnya adalah:
Manusia selalu membentuk dirinya dengan kemerdekaan/dorongan yang ia miliki. Manusia adalah penjelmaan berada/identik dengan tubuh dan selalu ditentukan oleh jasmani (incarnation) yang mengadakan daerah perbatasan sehngga hidup manusioa selalu dalam godaan untuk berkhianat pada dirinya, tidak terbuka pada orang lain. Hal ini akan membuat manusia kreatif jika ia berpartisipasi dengan berada akan tetapi jika melakukan itu memiliki ada namun akan mengkhianati dirinya dan tidak terbuka pada orang lain akan membahayakan pada manusia itu sendiri. Oleh karena itu manusia harus dibebaskan dari pengasingan diri seperti itu dengan mengorbankan kebebasan dan menebar cinta sesuai dangan eksistensi manusia.
5. Jean Paul Sartree(1905-1980)
Ia lahir di Paris tahun 1905 dan berfropesi sebagai pengajar bidang filsafat.karyanya yang terkenal adalah L’etre et le neant yang terbit tahun 1943. Selain pengajar ia juga seorang novelis dan dramawan yang terkenal. Di antara pemikiranya adalah:
a. Ada itu terdiri dari dua yaitu:
• Ada dalam diri(etre-en –soi)
Adalah ada pada hal-hal jasmani atau berada mewujudkan segala benda jasmaniah,segala materi semua benda ada dalam dirinya sendiri an tidak ada alasan benda-bendaitu beraa sperti itu.
Dalam pandangan ini prinsip identitas ditaati,benda-benda memilikim hubungan dengan keberadaannya dan dia tidak bertanggung jawab atas keberadaan dirinya.
• Ada untuk diri( etre-pour-soi)
Adalah ada dangan sadar akan dirinya, dalam pandangan ini prinsip identitas tidak di taati.artinya manusia mempunyai hubungan dengan keberadaannya,ia bertanggung jawab atas keberadaan dirinya.
b. Pada manusia terdapat dua kasadaran yaitu: pra reflektif dan reflektif.
Pra refrlktif yaitu bentuk kesadaran yang tidak ada dipusat ( belum dipikirkan kembali). Reflektif adalah kesadaran yang telah kenbali pada diri sendiri.
Dalam kesadaran reflektif,manusia sadar bahwa dirinya ada.namun dari kesadaran itu muncul penyangkalan dan peniadaan yang terus menerus (neantisation). Sadar tentang sesuatu berarti menyangkal sesuatu,suatu hal yang di capai pasti di ingkari. Sehingga semua yang diusahakan sia-sia tetapi manusia harus berbuat. Ini hukuman bagi manusia dan untuk membebaskanya digunakan dua kemungkinan yaitu berkesadaran seperti hewan dan bunuh diri.
c. Hukum keberadan manusia bukan entre (ada) malainkan a entre (akan /sedang) segala perbuatan manusia tanpa tujuan karena tidak ada yang tetap
d. Eksistensi manusia mendahului esensinya
e. Eksistensi manusia tidak hanya menjelaskan keberadaanya di hadapan manusia dan bukan manusia tetapi juga menjelaskan tnggung jawab pada seluruh manusia.manusia tidak hanya memiliki kebebasan tetapi juga menghubungkan hidupnya dengan sesamanya (etre-pour-outrui).
f. Manusia menginginkan ia berada dalam diri untuk diri (entre- en-soi-pour-soi) akan tetapi berada yang seperti itu hanyalah Allah,jika Allah itu ada. Disisi lain pengertian itu kontradktif sehingga tidak mungkin Allah itu ada akhirnya timbul dan berkembang atheis.
No comments:
Post a Comment